Lonjakan Kasus DBD hingga 1.286, Pemkot Tasikmalaya Tetapkan Status KLB

Lonjakan Kasus DBD hingga 1.286, Pemkot Tasikmalaya Tetapkan Standing KLB


Lonjakan Kasus DBD hingga 1.286, Pemkot Tasikmalaya Tetapkan Status KLB
Pemkot Tasikmalaya tetapkan standing KLB untuk kasus DBD(MI/Adi Kristiadi)

PEMERINTAH Kota Tasikmalaya melalui Dinas Kesehatan telah menetapkan standing Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus demam berdarah dengue (Demam Berdarah Dengue) setelah terjadi lonjakan signifikan.

Sejak awal Januari hingga Juli, jumlah kasus telah meningkat dua kali lipat menjadi 1.286, dengan empat korban meninggal dan 18 orang dirawat di RSUD Dr. Soekardjo serta rumah sakit swasta.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat, menjelaskan bahwa peningkatan kasus DBD di wilayahnya disebabkan oleh perubahan musim yang ekstrem, dan meskipun memasuki musim kemaraukewaspadaan harus tetap tinggi.

Baca juga: 7 Tips Jitu Antisipasi DBD di Musim Kemarau yang Harus Anda Tahu

Meskipun Provinsi Jawa Barat telah menetapkan KLB secara otomatis untuk Kota Tasikmalaya, standing waspada tetap diterapkan.

“Standing KLB di Kota Tasikmalaya dikarenakan jumlah kematian telah melebihi empat orang dan kasus terus meningkat, tercatat mencapai 1.286 kasus. Meskipun angka ini masih berada di bawah rata-rata nasional, Kota Tasikmalaya berada di peringkat 18 dengan tingkat prevalensi 0,3%,” ujar Uus pada konferensi pers, Senin (29/7).

Uus juga menyoroti bahwa perubahan musim yang ekstrem memerlukan kewaspadaan ekstra, karena kasus DBD dapat berubah setiap hari dan potensi varian baru dapat menambah risiko.

Baca juga: DBD di Klaten Meningkat, 14 Orang Meninggal

Langkah pengendalian yang sedang dilakukan termasuk gerakan satu rumah satu jumantik untuk mengurangi kasus DBD.

“Kenaikan kasus DBD di Kota Tasikmalaya terus berlanjut, dan serangan nyamuk Nyamuk Aedes Aegypti diperkirakan akan meningkat tahun ini. Standing KLB di kota ini secara otomatis ditetapkan setelah deklarasi dari Provinsi Jawa Barat,” tambahnya.

Ia menekankan pentingnya perhatian dari semua pihak meski pemerintah daerah telah mengeluarkan instruksi dua kali untuk menghadapi serangan nyamuk Aedes aegypti.

Persiapan telah dilakukan sejak Oktober hingga Desember 2023 melalui grid dan gerakan satu rumah satu jumantik dengan melibatkan 1.000 kader posyandu.

Upaya ini harus terus dilakukan di lingkungan rumah, sekolah, ruang publik, madrasah, dan kantor untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN). (Z-10)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *