Kiat Agar Anak Tumbuh Tinggi

Kiat Agar Anak Tumbuh Tinggi


Kiat Agar Anak Tumbuh Tinggi
Dorong anak untuk aktif bergerak untuk memaksimalkan pertumbuhan tulang mereka.(Dok. Freepik)

BUNDA, sebagai orangtua kita perlu memaksimalkan dukungan untuk anak agar mereka dapat bertumbuh kembang secara optimum. Pertumbuhan optimum antara lain ditandai dengan bertambahnya berat dan tinggi badan anak. Untuk memantau pertumbuhan si kecil, orangtua perlu mengukur tinggi dan berat badan anak secara berkala sedari lahir, misal sebulan sekali, lalu mem-merencanakan hasilnya pada grafik pertumbuhan anak untuk memastikan tumbuh kembangnya berjalan standard.

Selain memantau tumbuh kembangnya, ada upaya lain yang perlu dilakukan untuk memaksimalkan tumbuh kembang si kecil, termasuk agar anak tumbuh tinggi sesuai potensinya. Apa saja upaya tersebut? Berikut penjelasan dokter ortopedi konsultan ortopedi pediatrik dr. Patar Parmonangan Oppusunggu, Sp.OT (Ok), pada acara Competition Anak Sehat Indonesia yang digelar RS Eka Hospital dan PT. Multi Medika Internasional Tbk (MMI), belum lama ini.

Pastikan Anak Cukup tidur

Tidur cukup dibutuhkan anak untuk dapat bertumbuh. Tidur memberi kesempatan pada anak untuk beristirahat. Saat tidur, terjadi perbaikan-perbaikan sel yang rusak. Selain itu, saat anak tidur, hormon pertumbuhan diproduksi. Hormon ini diperlukan untuk menambah tinggi badan anak.

Baca juga: Picky Eater pada Anak, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

“Mungkin kita pernah mendengar orangtua jaman dulu sering mengatakan ‘Ayo tidur siang,kalau gak tidur gak bakalan tinggi gan!' Ternyata itu benar. Karena hormon pertumbuhan atau hormon pertumbuhan dilepas saat kita tidur. Jadi, kalau anak tidurnya kurang, hormon pertumbuhan yang dihasilkan menjadi tidak maksimal,” papar dr. Patar pada acara yang digelar sebagai bagian dari peringatan Hari Anak Nasional 2024 itu.

Mengutip situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, berikut lama waktu tidur in line with hari yang dibutuhkan anak sesuai usianya:

  • Usia 0-1 bulan: bayi di usia ini membutuhkan waktu tidur 14-18 jam.
  • Usia 1-18 bulan: bayi membutuhkan waktu tidur 12-14 jam, termasuk tidur siang.
  • Usia 3-6 tahun: kebutuhan di usia anak menjelang masuk sekolah ini adalah 11-13 jam, termasuk tidur siang.
  • Usia 6-12 tahun: anak usia sekolah ini memerlukan waktu tidur sekitar 10 jam.
  • Usia 12-18 tahun: menjelang remaja sampai remaja, kebutuhan tidur anak adalah 8-9 jam.

Penuhi Kebutuhan Nutrisi

Kecukupan nutrisi merupakan hal paling utama bagi tumbuh kembang anak. Mereka memerlukan zat gizi makro, yaitu karbohidrat, lemak, dan protein, serta zat gizi mikro, yaitu nutrition dan mineral. Untuk menjamin pemenuhan zat-zat gizi itu, anak perlu mengonsumsi makanan dari sumber yang bervariasi setiap harinya. Sebab, setiap bahan makanan memiliki komposisi gizi yang berbeda-beda. Gunakan panduan Isi Piringku yang dikeluarkan Kemenkes untuk memastikan anak mendapat asupan gizi seimbang.

Mencegah Hidup Sedentary Sejak Dini

Dorong anak untuk aktif bergerak. Tujuannya, agar pertumbuhan tulang bisa optimum sehingga anak dapat tumbuh tinggi. Jangan biarkan anak menganut gaya hidup hidup menetap alias minim gerak. Misalnya, terlalu lama duduk bermalas-malasan dan primary gawai berjam-jam. Sebaiknya, ajak mereka melakukan permainan yang melibatkan aktivitas fisik, seperti berjalan, berlari, dan melompat.

Sementara itu, terkait Competition Anak Sehat Indonesia, CEO PT. MMI Tbk. Mengky Mangarek menyampaikan, pihaknya mendukung Eka Medical institution dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut. Dukungan yang diberikan berupa pemberian Popok Bayi Miubaby, Miutiss Top rate Bamboo Tissue, dan Miu Masks untuk digunakan dalam rangkaian kegiatan edukasi tumbuh kembang anak. (B-1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *