Mochamad Achadi, Tokoh Pramuka Nasional Sahabat Soekarno
MOHAMMAD Achadi adalah seorang tokoh penting dalam Gerakan Pramuka di Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Transmigrasi, Koperasi, dan Pembangunan Masyarakat Desa dalam Kabinet Kerja II dari 18 Februari 1960 hingga 6 Maret 1962.
Mohammad Achadi, yang lebih dikenal sebagai Achadi, adalah seorang politisi dan menteri asal Indonesia. Ia dikenal sebagai penulis buku Kabut G30S: Menguak Peran CIA, MI6, dan KGB. Pada tahun 1959.
Dalam buku tersebut terungkap bahwa dalang di balik peristiwa Gerakan 30 September 1965 tidak hanya badan intelijen Amerika Serikat, tetapi juga melibatkan intelijen Uni Soviet (sekarang Rusia) dan Inggris, lengkap dengan dokumen-dokumen pendukung.
Baca juga: Logo, Tema, Twibbon, hingga Ucapan Selamat Hari Pramuka Nasional ke-63
Achadi, sebagai seorang pelaku sejarah, memiliki wawasan mendalam tentang bagaimana Bung Karno dijatuhkan dari kursi kepresidenan. Ia bahkan menjabat sebagai Rektor Universitas Bung Karno pada tahun 1960-an, sebelum perguruan tinggi tersebut ditutup oleh rezim Orde Baru. Achadi juga pernah ditahan pada masa Orde Baru.
Pada tahun 1959, ia bertemu dengan Presiden Soekarno di sebuah konferensi mahasiswa Indonesia di Eropa. Pada tahun yang sama, ia memulai karier di pemerintahan sebagai asisten Menteri Transmigrasi dan Koperasi di bawah Achmadi.
Pada tahun 1964, Achadi diangkat oleh Soekarno sebagai Menteri Transmigrasi dan Koperasi, menggantikan Achmadi yang menjadi Menteri Penerangan. Namun, pengangkatan ini ditolak oleh Chaerul Saleh karena Achadi dianggap terlalu muda, baru berusia 33 tahun. Jabatan ini hanya diembannya selama dua tahun karena peristiwa Gerakan 30 September.
Selain itu, Achadi juga dipilih oleh Presiden Soekarno sebagai anggota Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Bersama para tokoh lainnya, Achadi berperan dalam pengesahan Gerakan Pramuka pada tahun 1961.
(Z-9)