Makin Brutal, Israel Hancurkan Kampus Tersisa di Gaza

Makin Brutal, Israel Hancurkan Kampus Tersisa di Gaza


Makin Brutal, Israel Hancurkan Kampus Tersisa di Gaza
Israel telah menghancurkan kampus yang tersisa di Gaza.(Anadolu)

TENTARA Israel mengebom Gedung Universitas Ilmu Terapan di lingkungan Tel al-Hawa di barat daya Kota Gaza, Sabtu (4/8). Barbarisme Zionis ini menghancurkan seluruh bangunan kampus tersebut.

Juru bicara Pertahanan Sipil Mahmoud Basal mengatakan pasukan pendudukan Israel, yang telah menembus wilayah Tel al-Hawa, melakukan operasi pengeboman dan penghancuran gedung-gedung di universitas itu. Dampaknya hampir seluruh kompleks kampus tersebut mengalami kehancuran overall.

Dilansir dari Anadolu, Sabtu (4/8), seorang saksi mata mengatakan ledakan besar terdengar di sekitar lingkungan universitas itu dengan awan asap tebal terlihat mengepul dari house tersebut.

Baca juga: Persatuan Bangsa Palestina Kunci Hentikan Agresi Israel

Sejak dimulainya agresi Israel yang menghancurkan di Gaza pada 7 Oktober, tentara Zionis telah dengan sengaja menargetkan dan menghancurkan lembaga-lembaga pendidikan, terutama selama serangan darat.

Menurut statistik dari Kantor Media Pemerintah di Gaza, Israel telah menghancurkan 117 sekolah dan universitas, merusak 332 lainnya, dan menewaskan 107 ilmuwan, profesor universitas, dan peneliti.

Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang berkelanjutan di Gaza sejak serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca juga: Israel Halangi Bantuan Kemanusiaan PBB untuk Gaza

Lebih dari 39.500 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan hampir 91.300 terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Hampir 10 bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza masih hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei. (I-2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *