Brebes Gelar Festival Bawang Merah

Brebes Gelar Pageant Bawang Merah


Brebes Gelar Festival Bawang Merah
Pj Bupati Brebes, Iwanuddin dan Kepala BI Tegal, Marwadi serta pejabat terkait menggunting pita penanda peluncuran bawang merah ekspor,(MI/Supardji Rasban )

PEMERINTAH Kabupaten BrebesJawa Tengah, menggelar competition bawang merah. Tak hanya itu, sebanyak 19 ribu ton bawang merah dari Brebes, juga diekspor ke sejumlah negara Asia Tenggara. Selain untuk menyerap hasil panen petani saat panen raya, ekspor bawang merah juga sekaligus sebagai upaya menekan inflasi.

Peluncuran ekspor bawang merah ke sejumlah negara ke Asian Tenggara dilakukan dari pinggir jalur Pantura Kota Brebes, Jumat (9/8/2024) sore, di kawasan alun-alun setempat, yang sekaligus juga menjadi ajang competition bawang merah.

Ada empat negara di Asia Tenggara yang menjadi tujuan ekspor, yakni Malaysia, Singapura, Vietnam dan Thailand. Proses ekspor bawang merah dilakukan hingga November 2024. Jumlah totalnya mencapai 19 ribu ton. Rinciannya, ekspor ke Singapura 2.000 ton, Thailand 10.000 ton, Malaysia 2.000 ton dan Vietnam 5.000 ton.

Baca juga: Sempat Kabur ke Jakarta, Buronan Pengedar Ganja Ditangkap Polres Brebes

Pj Bupati Brebes, Iwannudin Iskandar, menyampaikan ekspor bawang merah untuk menyerap hasil panen petani saat panen raya. Sekaligus sebagai upaya stabilisasi harga bawang merah saat kondisi melimpah.

“Ekspor bawang merah dilakukan saat panen raya, sebagai upaya untuk menstabilkan harga. Sebab saat musim panen raya, harga biasanya jatuh. Dengan ekspor, hasil panen petani diserap dan dipasarkan ke luar negeri, sehingga bisa menstabilkan harga,” ujar Iwannudin.

Menurutnya, stok bawang merah saat ini cukup melimpah. Bahkan, produksi bawang di Kabupaten Brebes bisa menyumbangkan kebutuhan regional hingga nasional.

Baca juga: Cegah Stunting di Brebes, Mahasiswa IPB Inovasi Abon Telur

“Kita ketahui komoditas bawang merah melimpah di Brebes. Brebes menyumbangkan 60 persen untuk kebutuhan Jawa Tengah, dan 16 persen kebutuhan nasional,” terang Iwanuddin.

Kepala Perwakilan Financial institution Indonesia Tegal, Marwadi, menjelaskan bawang merah merupakan salah satu unsur penyumbang inflasi. Hingga bulan Juli 2024, komoditas pertanian andalaan Kabupaten Brebes itu menjadi salah satu penyumbang utama Inflasi dan deflasi.

“Dalam tujuh bulan terakhir, bawang merah muncul sebanyak tiga kali sebagai penyumbang utama inflasi dan tiga kali sebagai penyumbang utama deflasi IHK (Indeks Harga Konsumen) Kota Tegal di tahun 2024,” ucap Marwadi

Menurut Marwadi, bawang merah merupakan salah satu penyumbang inflasi. “Bawang tergantung musim, sekarang musim panas (kemarau) produksi berlebihan sehingga berdampak mengurangi inflasi,” pungkasnya.

Sementara itu, competition bawang merah yang digelar di kawasan alun-palun Brebes, menampilkan puluhan stand, dengan memajang–sekaligus untuk
dijual–bawang merah dan produk turunannya yang dalam bentuk olahan. (N-2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *