Kontroversi Penyediaan Alat Kontrasepsi untuk Remaja
MENGGUNAKAN alat kontrasepsi umumnya diperuntukkan mencegah kehamilan dan penularan penyakit seksual. Selain cara penggunaan yang berbeda, alat itu memiliki beberapa jenis dengan tiap jenisnya pun memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Peraturan Pemerintah (PP) tentang Kesehatan baru-baru ini menuai kontroversi. Ada pasal yang menyebut penyediaan alat kontrasepsi bagi kelompok usia sekolah dan remaja dan itu mengundang polemik tajam di masyarakat. Pasal itu menuai kehebohan karena dianggap melegalkan seks bebas di kalangan remaja.
Indonesia saat ini banyak menghadapi isu tentang reproduksi remaja, mulai kehamilan usia dini, fenomena seks di luar nikah, hingga pernikahan dini.
Pemerintah harus mempertimbangkan dampak jangka panjang dari adanya kebijakan itu, yang bertujuan mendukung kesejahteraan remaja. Pernikahan dini sering kali membawa konsekuensi serius yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan, terutama kalangan remaja.
Hampir sebagian besar kalangan masyarakat, bahkan negara, tidak menganjurkan pernikahan dini. Alasannya muncul banyak dampak negatif yang bisa terjadi seperti risiko pengerdilantingginya angka kematian ibu dan bayi, tingginya angka putus sekolah, meningkatnya angka kemiskinan, serta risiko kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).