60.000 Hektare Sawit Diremajakan Hingga 2026

60.000 Hektare Sawit Diremajakan Hingga 2026


60.000 Hektare Sawit Diremajakan Hingga 2026
Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa saat melakukan tanam perdana sawit mitra Koperasi Produsen Gading Jaya Makmur seluas 172,25 hektare di Kabupaten Kampar, Riau.(Dok.Palmco)

SUBHOLDING Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo menargetkan 60.000 hektare peremajaan sawit rakyat hingga 2026. Untuk melakukan peremajaan ini, Palmco menggandeng semua petani sawit, bukan hanya petani sawit plasma yang selama ini menjadi mitra binaan dengan pola manajemen tunggal, melainkan juga petani non plasma melalui pola offtaker.

Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa mengatakan Perusahaan sedikitnya telah menjalankan empat program dalam menjalin kemitraan bersama petani sawit di Indonesia. Di antaranya pola unmarried control, kemitraan swadaya atau offtaker, penyediaan bibit unggul bersertifikat kepada petani, hingga program pembinaan KUD.

“Sejak tahun 2019, kemitraan kami dengan petani plasma melalui pola unmarried control dimana Perusahaan yang mengatur budidaya perkebunan sawit milik petani, mulai dari tanam ulang, pemeliharan, hingga proses panen angkut olah, telah terbukti mampu membawa produktivitas petani binaan kita di atas rata-rata standar nasional,” sebut Jatmiko dalam keterangannya, Minggu (11/8).

Baca juga: Kerja Sama Produktif, Solusi PTPN IV Regional II untuk KUD Setia Abadi soal Kebun Plasma di Mandailing Natal

Hal yang selanjutnya mampu mengerek penghasilan petani sawit hingga menyentuh angka Rp5 sampai Rp7 juta in keeping with bulan dan saldo belasan miliar koperasi. Pada 2023 lalu PTPN IV PalmCo melalui Regional III di Riau memang ditasbihkan oleh Kementerian Pertanian RI sebagai highest function type dalam pola kemitraan yang dimiliki bersama petani. Untuk itu Jatmiko ingin, petani non plasma juga memperoleh hal yang sama melalui pola offtaker.

“Melalui pola offtaker, maka kita juga ingin petani-petani sawit non plasma bisa memperoleh perlakuan yang sama dengan petani plasma binaan PalmCo. Harapannya produktivitas petani seluruhnya bisa di atas standar nasional dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani,” kata Jatmiko saat melakukan tanam ulang 172 Ha areal Koperasi Produsen Gading Jaya Makmur di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, pekan lalu.

Pola offtaker yang dimaksud Jatmiko memungkinkan petani sawit swadaya yang bergabung di dalam suatu kelompok semisal koperasi ataupun kelompok tani untuk dapat menerima pengerjaan peremajaan sawit tua mereka dengan highest practices dari Perusahaan.

Selain itu, Perusahaan juga mendampingi petani maupun kelembagaannya dalam budidaya sawit berkelanjutan dan memastikan TBS yang diproduksi diterima oleh pabrik-pabrik milik PalmCo dengan harga terbaik sesuai
ketentuan.

Dalam peremajaan pola offtaker ini, pada akhir Juni lalu PalmCo menggelar tanam ulang pola tersebut di Langkat, Sumatera Utara di atas lahan seluas 107 Ha. Dari sisi overall tanam ulang, overall sawit rakyat yang telah diremajakan PalmCo saat ini dalam menuju 60 ribu Ha di 2026. (N-2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *