Selamatkan Masa Depan Anak Putus Sekolah dengan Sekolah Kesetaraan Gratis

Selamatkan Masa Depan Anak Putus Sekolah dengan Sekolah Kesetaraan Free of charge


  Selamatkan Masa Depan Anak Putus Sekolah dengan Sekolah Kesetaraan Gratis
ilustrasi (MI/Solmi)

DUNIA pendidikan Indonesia hingga hari ini masih terus berjuang mengatasi tingginya angka putus sekolah. Jika tidak diperhatikan, meningkatnya angka putus sekolah akan menjadi ancaman serius bagi pembangunan berkelanjutan dan goal Indonesia Emas 2045. Sementara itu, pemerintah tak bisa berjalan sendiri untuk mengentas angka putus sekolah sehingga dibutuhkan gerakan bersama dari pihak swasta hingga komunitas masyarakat.

Atas dasar tersebut, BenihBaik.com bersama Mastercard dan Central Division Retailer mendirikan Sekolah Kesetaraan Free of charge. Inisiatif ini ditujukan untuk memberi akses pendidikan berkualitas yang setara bagi anak-anak kurang beruntung.

“Anak-anak miskin itu tidak tahu harus keluar dari kemiskinan dengan cara seperti apa, karena aku pernah tinggal di desa, jadi aku tahu banyak sekali anak-anak miskin yang tidak tahu bagaimana caranya keluar dari kemiskinan. Ini adalah salah satu cara untuk keluar dari kemiskinan,” jelas Andy F Noya di Jakarta pada Selasa (13/8).

Baca juga: DPRD Minta Pemprov DKI Implementasikan Sekolah Swasta Gratis

Andy mengatakan upaya kolaboratif ini didorong oleh komitmennya terhadap pemberdayaan masyarakat dan diharapkan dapat mendukung kesetaraan pendidikan di Indonesia. Dikatakan upaya kolaboratif dari berbagai pihak ini diperlukan untuk memastikan setiap anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar.

“Kami menyediakan paket B, kalau Paket B lulus bisa ke paket C, lalu jika paket C lulus akan bisa ke universitas. Jadi itu yang dibantu oleh Central Division Retailer dan Mastercard dengan penggalangan yang telah terkumpul lebih dari Rp. 750 juta,” katanya.

Dana Rp750 juta tersebut merupakan hasil dari donasi Mastercard yang didapatkan dari setiap transaksi yang dilakukan Rp25.000 dengan menggunakan kartu kredit atau debit Mastercard pada periode 25 September hingga 31 Desember 2023. Selain itu, Mastercard juga mencocokkan setiap donasi yang dilakukan oleh pemegang kartu Mastercard di situs BenihBaik.com, hingga Rp250.000 in line with donasi.

Baca juga: Masyarakat Diimbau Berdayakan Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang

Andy menjelaskan bahwa pada tahap pertama, Sekolah Kesetaraan Free of charge akan menargetkan 114 siswa di Provinsi Bali khususnya dari bagi anak-anak tunawisma dan mereka yang mengalami masalah kesejahteraan sosial.

“Ini untuk tahap pertama, mudah-mudahan tahap berikutnya berlanjut lagi. Karena ini diharapkan bukan sekali ini, sehingga selain di Bali mungkin ada daerah-daerah lain yang bisa kami datangi atau kami berikan program ini. Jadi kami bantu misalnya kalau pendidikan, beasiswa untuk anak-anak miskin,” tuturnya.

Information Bappenas tahun 2022 mencatat anak usia sekolah (7-18 tahun) yang tidak bersekolah mencapai 4.087.288 anak. Angka tersebut dinilai meningkat jika dibandingkan dengan 3.939.869 anak pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan kesejahteraan sosial anak-anak Indonesia memerlukan perhatian khusus, terutama dalam hal akses pendidikan.

Baca juga: Organisasi Alumni UK di Indonesia Gelar Acara UK Scholars and Alumni Night

Menurut Andy, pendidikan menjadi senjata utama bagi seseorang untuk keluar dari kemiskinan. Ia percaya bahwa anak-anak dan masyarakat umum kurang mampu bisa meraih kesuksesan jika diberikan kesempatan.

“Dengan pendidikan yang baik, mereka bisa bekerja, mereka menghasilkan, mereka bisa membantu keluarga dan bahkan masyarakat di desanya. Anak-anak miskin kalau mendapat kesempatan, mereka juga anak- anak yang pandai. Hanya selama ini karena mereka nggak dapat akses pendidikan, mereka nggak bisa keluar dari kemiskinan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Andy mengungkapkan proses kurasi pendidikan kesetaraan free of charge akan dilakukan secara komprehensif dengan menerjunkan para aktivis pendidikan dan berbagai mitra lokal pendidikan ke berbagai desa di Bali. Hal ini dilakukan agar bantuan akses pendidikan yang diterima dapat tepat sasaran.

Baca juga: Mahasiswa Indonesia Raih Beasiswa di Kompetisi Pelajar Internasional

“Jadi tahapan pertama tentu kami turun ke lapangan, jadi mitra lokal dari LSM dan NGO yang memang sudah bergerak di bidang pendidikan, atau tokoh-tokoh masyarakat yang selama ini juga sudah aktif kami menyebut mereka native hero yang sudah mendedikasikan hidup dan waktunya, untuk membantu anak-anak di dunia pendidikan. Mereka inilah yang kemudian ikut bergerak bersama kami untuk mencari anak-anak mana yang paling membutuhkan,” jelasnya.

Andy menjelaskan program ini juga akan memberikan pendampingan dan pelatihan sesuai jenjang, dengan memanfaatkan fasilitas publik seperti aula atau ruangan milik desa. Program pendidikan yang dilakukan meliputi pendidikan formal, berupa kegiatan belajar seminggu sekali, serta muatan lokal yang relevan dengan lingkungan sekitar seperti manajemen sampah.

“Selain itu, program ini juga mencakup pendampingan keluarga memastikan dukungan keluarga, serta pendidikan siap kerja yang membentuk comfortable ability dan laborious ability guna mempersiapkan anak menjadi talenta profesional,” jelasnya.

Selain itu lanjut Andy, anak-anak juga akan mendapatkan berbagai program pendukung seperti eduwisata berupa kunjungan ke tempat wisata edukatif. Mereka akan mendapatkan pelatihan intensif bahasa Inggris melalui a laugh English membership, kelas persiapan untuk asesmen, ujian kesetaraan, dan persiapan masuk perguruan tinggi, hingga memberikan motivasi melalui kelas inspirasi serta aktivitas ekstrakurikuler untuk mengembangkan keterampilan dalam bidang olahraga dan kesenian.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Central Division Retailer Kong Surapongpracha mengatakan bahwa pihaknya memiliki visi untuk memajukan dunia pendidikan melihat fakta bahwa banyak anak anak Indonesia yang putus sekolah.

“Hal itu membuat saya terbebani dan ingin mengambil bagian untuk membantu mereka. Akhirnya di tahun ini, dimana Central sendiri memasuki satu dekade, Sekolah Kesetaraan Free of charge ini bisa mulai berjalan. Kami harap melalui Sekolah ini, anak anak yang putus sekolah karena masalah ekonomi, bisa melanjutkan dan mengejar mimpi mereka kembali,” katanya.

Nation Supervisor and President Director, Indonesia, Mastercard, Aileen Goh, mengatakan pendidikan adalah fondasi ekonomi yang inklusif, sehingga inisiatif program ini tidak hanya memberi kesempatan kepada pemegang kartu Mastercard untuk memberikan dampak yang berarti, tetapi juga membuka lebih banyak peluang bagi anak-anak kurang beruntung untuk belajar dan berkembang secara menyeluruh.

“Program ini akan membekali mereka dengan keterampilan hidup dan pendidikan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan potensi mereka terlepas dari latar belakangnya. Mastercard merasa terhormat dapat bermitra dengan Central Division Retailer dan BenihBaik.com dalam inisiatif ini untuk mendukung akses pendidikan yang setara bagi setiap anak,” tandasnya. (S-1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *