Eling Earth Festival, Cara SBM ITB Tingkatkan Kepedulian Lingkungan

Eling Earth Pageant, Cara SBM ITB Tingkatkan Kepedulian Lingkungan


Eling Earth Festival, Cara SBM ITB Tingkatkan Kepedulian Lingkungan
(MI/Naviandri)

MELALUI Eling Earth FestivalSekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) melanjutkan komitmennya terhadap keberlanjutan dan meningkatkan kesadaran serta kepedulian terhadap lingkungan.

Dalam pageant yang diselenggarakan pada Minggu (18/8), SBM ITB berkolaborasi dengan lintas sektor, melibatkan 11 komunitas aktivis lingkungan, para seniman dari Kota Bandung, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, serta Dinas Pariwisata Jawa Barat (Jabar) dan Kota Bandung.

Eling Earth Pageant merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat SBM ITB yang diwujudkan melalui inisiatif Lingkaran Dago. Lingkaran Dago merupakan sebuah inovasi sosial yang dirancang untuk mengelola limbah dengan cara yang lebih berkelanjutan.

Baca juga: Aksi Iklim dari Anak Muda Diharapkan Bisa End to End

Selaras dengan mata kuliah Sistem Manajemen Lingkungan (EMS) yang diajarkan di SBM ITB, melalui program ini, SBM ITB ingin mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mendukung terciptanya ekonomi sirkular.

Dekan SBM ITB Prof Ignatius Pulung Nurprasetio pada acara pembukaan pageant menegaskan, pentingnya peran dunia bisnis dalam keberlanjutan lingkungan. Eling Earth bukan hanya sekedar pageant, tetapi adalah tanggung jawab pihaknya sebagai insan bisnis untuk menjaga bumi.

“Kami mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam upaya ekonomi sirkular agar limbah tidak lagi menjadi masalah. Tetapi dapat diubah menjadi energi terbarukan yang bermanfaat bagi masyarakat,” jelas Pulung.

Baca juga: Fetival LIKE 2 Buktikan Kontinuitas dan Konsistensi KLHK Dalam Menangani Lingkungan

Sementara itu Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, menyoroti pentingnya sektor pariwisata dan jasa dalam meningkatkan pendapatan daerah. Pendapatan pajak dari sektor pariwisata di Kota Bandung pada bulan Juli 2024 mencapai angka yang signifikan, yaitu Rp4 miliar hingga Rp5 Miliar.

“Tentu saja pageant seperti Eling Earth ini, tidak hanya berkontribusi  terhadap kelestarian lingkungan, tetapi juga mendukung promosi pariwisata. Khususnya dalam merevitalisasi objek-objek wisata, seperti Babakan Siliwangi yang kini menjadi pusat edukasi dan rekreasi,” ungkap Bambang.

Menurut Bambang, Lingkaran Dagosebagai salah satu inisiatif utama dalam pageant ini, diharapkan mampu menjadi fashion yang dapat diterapkan di wilayah lain di Kota Bandung maupun di luar daerah. Lingkaran Dago menggabungkan konsep wisata, berbasis komunitas dengan upaya konservasi lingkungan, di mana pelestarian alam, menjadi bagian dari kehidupan masyarakat lokal dan memberikan pengalaman edukatif bagi para pengunjung.

Adapun schedule utama dalam Eling Earth Pageant adalah Surga Hijau, yakni sebuah kegiatan Susur Gang Hijau yang mengajak peserta untuk
menelusuri gang-gang kecil dari Dago Tea Space hingga Babakan Siliwangi.

Mahasiswa SBM ITB diajak melihat kondisi lingkungan dari berbagai kelas ekonomi dengan berhenti di tiga titik yang diisi oleh para penggiat lingkungan. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk memahami perbedaan kondisi sosial-ekonomi di wilayah tersebut dan mengapresiasi upaya masyarakat dalam menjaga lingkungan.

Di akhir perjalanan Susur Gang Hijau, peserta disambut dengan atraksi seni Jaga Bumi Jaga Lembur, sebuah persembahan seni yang menghormati anugerah alam, khususnya air dan lingkungan. Acara ini juga dihadiri 200-300 mahasiswa SBM ITB. (AN/J-3)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *