Mau Cantik, Hati-hati Pilih Klinik

Mau Cantik, Hati-hati Pilih Klinik


Mau Cantik, Hati-hati Pilih Klinik
Ilustrasi(freepik.com)

DI tengah maraknya kehadiran klinik kecantikan di Indonesia dengan berbagai penawaran yang menarik, Jelita perlu cerdas dalam memilih klinik yang sesuai standar dan terpercaya. Hal itu diungkapkan oleh Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Fitria Agustina.

“Fenomena banyaknya klinik kecantikan yang diduga melakukan malapraktik dan merugikan pasien adalah masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian lebih,” kata Fitria saat dihubungi, kemarin.

Dia menekankan bahwa praktik medis, termasuk perawatan kecantikan, harus selalu mengutamakan keselamatan pasien dan mematuhi peraturan yang berlaku. Di Indonesia, setiap dokter yang melakukan tindakan medis harus memiliki kompetensi sesuai spesialisasinya dan terdaftar secara resmi. Dokter yang menyediakan layanan di klinik kecantikan juga harus memiliki Surat Izin Praktek (SIP) yang sah.

Baca juga: Launching Klinik Kecantikan, Wulan Guritno Gandeng GB Sanitaryware Usung Konsep Organic Futurism

“Praktik medis di klinik kecantikan harus memiliki izin operasional resmi dari otoritas terkait dan dokter yang bekerja di klinik harus memiliki SIP yang sah. Ini memastikan praktik tersebut criminal dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan,” jelas Agustina.

Ia menyatakan bahwa ada berbagai risiko yang berpotensi timbul jika melakukan perawatan kecantikan yang tidak sesuai standar. Dalam jangka pendek, pasien mungkin mengalami efek samping seperti iritasi, infeksi, dan reaksi alergi. Selain itu, nfeksi kulit yang tidak diobati dengan baik dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius dan memerlukan perawatan intensif.

Dalam jangka panjang, kerusakan bisa lebih berat. Perawatan yang salah dapat menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, seperti bekas luka, perubahan bentuk wajah, dan pigmentasi yang sulit diperbaiki.

Baca juga: Rambut Menipis? Ini Teknik Transplantasi yang Harus Kamu Ketahui

Penggunaan bahan kimia berbahaya tanpa pengawasan dokter yang kompeten juga bisa berisiko terhadap kesehatan yang lebih luas, termasuk potensi kerusakan organ jika bahan tersebut terserap ke dalam tubuh, hingga mengancam keselamatan jiwa.

Terkait dengan kejadian belum lama ini pada kasus sedot lemak atau sedot lemak yang sampai terjadi korban jiwa, Fitria menyatakan, bahwa itu merupakan tindakan medis dengan tujuan pengeluarkan lemak yang tidak dak diinginkan dari tubuh untuk memperbaiki bentuk tubu dan bukan untuk menurunkan berat badan.

“Dokter yang memiliki kompetensi melakukan sedot lemak adalah Dokter Spesialis Bedah Plastik, Rekonstruksi dan Estetika dan Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika. Karenanya, masyarakat harus cerdas untuk melihat dan mencari tahu terkait dengan tempat perawatan yang akan ditujunya,” jelas dia.

Baca juga: Ingin Lakukan Operasi Plastik? Ini Lima Hal yang Harus Anda Lakukan

Fitria juga mengingatkan pentingnya memilih klinik kecantikan yang terpercaya. Masyarakat harus waspada terhadap klinik yang menawarkan harga terlalu murah atau promosi yang tidak realistis. Perawatan kecantikan yang aman dan efektif memerlukan keahlian medis, teknologi yang tepat, dan bahan berkualitas. Harga yang sangat murah sering kali menandakan adanya kompromi terhadap kualitas atau keselamatan.

Sebelum menjalani perawatan, ia menyarankan agar pasien melakukan konsultasi mendalam dengan dokter yang kompeten. Selalu pastikan dokter memberikan penjelasan yang jelas tentang prosedur, risiko, dan produk yang digunakan. Keselamatan pasien adalah prioritas utama dalam setiap tindakan medis.

“Keselamatan pasien adalah prioritas dalam setiap tindakan medis, termasuk perawatan kecantikan. Masyarakat harus memilih klinik yang mengutamakan profesionalisme dan transparansi dalam layanan mereka. Dengan demikian, pasien dapat menjalani perawatan kecantikan dengan aman dan memperoleh hasil yang memuaskan tanpa risiko yang tidak perlu,” beber dia. (H-2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *