Edukasi Warga Binaan untuk Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Serviks

Edukasi Warga Binaan untuk Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Serviks


Edukasi Warga Binaan untuk Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Serviks
Pengabdian Masyarakat di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 4 (PSBL HS 4), Jakarta(Dok FKUI)

KANKER merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia dan menjadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah penyakit kardiovaskuler.

Kanker membunuh hampir 9 juta orang dengan sekitar 14 juta kasus baru setiap tahunnya. Berdasarkan information dari Globocan yang dirilis badan kesehatan dunia (WHO), di Indonesia, pada tahun 2020 terdapat 396.914 kasus baru, dan 234.511 kematian akibat kanker.

“Kanker bisa menyerang siapapun dan jenisnya juga beragam. Namun, ada beberapa jenis kanker yang menyerang perempuan, seperti kanker payudara dan kanker serviks yang menyumbang angka kematian yang tinggi di Indonesia,” jelas Sekretaris Departemen Keperawatan Maternitas Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) Dr. Wiwit Kurniawati dalam Pengabdian Masyarakat di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 4 (PSBL HS 4) yang digelar 15 Agustus 2024 di Jakarta.

Baca juga: Perlu Kolaborasi untuk Tingkatkan Kualitas Penatalaksanaan Kanker di Indonesia

Sepanjang tahun 2020, kanker payudara memiliki jumlah kasus baru tertinggi di Indonesia sebesar 65.858 kasus atau 16,6 % dari overall kasus kanker, dan kanker serviks (leher rahim) menempati urutan kedua dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2% dari overall kasus kanker.

Angka kematian yang tinggi akibat kanker disebabkan karena kanker dideteksi sudah di tahap lanjut. Apabila kanker dideteksi di tahap awal, maka prognosisnya lebih baik dan angka kesembuhannya bisa lebih tinggi. Oleh karena itu, seteksi dini kanker payudara dan kanker serviks sangat penting untuk dilakukan.

Deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks dapat dilakukan secara mandiri oleh masing-masing perempuan atau dengan bantuan tenaga profesional kesehatan.

Baca juga: Masyarakat Harus Paham Gajala Awal Kanker Prostat

Semua perempuan berisiko untuk mengalami kanker payudara dan/atau kanker serviks, termasuk perempuan warga binaan Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 4 (PSBL HS 4). Seperti diketahui, panti sosial merupakan unit pelayanan yang melaksanakan rehabilitasi sosial bagi satu atau beberapa jenis sasaran untuk memulihkan dan mengembangkan kemampuan seseorang yang mengalami disfungsi sosial agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar.

Oleh karena itu, Tim Pengabdi Masyarakat melaksanakan edukasi bagi perempuan warga binaan Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 4 (PSBL HS 4) agar memiliki pengetahuan dan kesadaran untuk melakukan deteksi dini kanker payudara secara mandiri dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara benar dan teratur.

Selain edukasi pemeriksaaan payudara, tenaga kesehatan juga melakukan deteksi dini adanya tanda dan gejala kanker serviks pada perempuan warga binaan PSBL HS 4 dengan cara pemeriksaan inspeksi visible dengan asam asetat (IVA).

“Kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh tim pengabdi FIK UI sangat bermanfaat bagi warga binaan perempuan di PSBL HS 4,” jelas Kepala PSBL HS 4 Dr. Eko Suroyo. Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih dan berharap agar kerjasama FIK UI dan PSBL HS 4 dapat terus terjalin dengan baik.(H-2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *