Pageant Handai Indonesia 2024 Jadi Langkah Strategis Bagi Penutur Asing untuk Dalami Bahasa Indonesia
FESTIVAL Handai Indonesia (FHI) 2024 sudah memasuki puncak acara, di mana para peserta terbaik sudah berhasil dipilih. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa gelaran yang sudah dilaksanakan sejak 2020 ini menjadi langkah strategis bagi penutur asing untuk mendalami bahasa Indonesia.
“Sebagai bahasa pemersatu bangsa, bahasa Indonesia punya potensi besar jadi bahasa world. Salah satu karakeristik penting dari bahasa Indonesia adalah kemampuan untuk beradaptasi perubahan zaman. Bahasa Indonesia juga mudah menyerap dan punya banyak kata daerah. Saya mengimbau kepada kita semua untuk mendukung dan melanjutkan upaya internasionalisasi bahasa Indonesia salah satunya melalui acara ini,” ungkapnya dalam Puncak Pageant Handai Indonesia (FHI) 2024 di Bali, Jumat (30/8).
Lebih lanjut, Kepala Badan BahasaE. Aminudin Aziz menambahkan bahwa pageant ini bertepatan dengan 79 tahun Indonesia merdeka. Ini juga menandakan bahwa Indonesia sudah 79 tahun menjalin persahabatan dengan negara lain.
Baca juga: Badan Bahasa: Perkembangan Pelestarian Bahasa Daerah Sudah Berjalan Positif
“Ini menjadi pertanda bahwa Indonesia sangat ingin menjadi bagian dalam mewujudkan perdamaian dunia,” kata Aminudin.
Tema FHI tahun ini adalah merayakan persahabatan dan sangat relevan dengan perayaan HUT RI. Bagi Badan Bahasa, pembelajar BIPA merupakan sahabat dan saudara yang diharapkan dapat mempererat persahabatan Indonesia dengan negara mitra.
Menurutnya terdapat tanda positif di luar negeri yaitu minat orang asing belajar bahasa Indonesia pascapenetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa kesepuluh yang menjadi bahasa resmi sidang umum UNESCO.
Baca juga: Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional Tunjukkan Indonesia Punya Kekayaan Bahasa yang Luar Biasa
“Secara rutin kami menerima permohonan dari luar negeri yang ingin ada pembelajaran bahasa Indonesia di luar negeri. Kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri sangat penting dan membantu pelaksanaan pembelajaran BIPA di luar negeri. Ada 54 negara bahkan sudah bertambah jadi 55 negara dan pembelajarnya 183 ribu orang,” tuturnya.
Menurut Aminudin, para peserta FHI akan menjadi agen atau mitra untuk mengukuhkan persahabatan Indonesia dengan negara asal mereka.
“Tahun ini juara tidak mendominasi dari negara tertentu tapi menyebar. Semuanya sebetulnya adalah juara. Tidak ada yg bukan juara karena kalau anda bukan juara anda tidak akan berada di tempat ini. Selamat bagi semuanya dan mari perkuat persahabatan Indonesia dan rayakan persahabatan ini sehingga kita menjadi warga dunia yang mencintai perdamaian,” tegas Aminudin.
Sementara itu, Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Iwa Lukmana mengatakan bahwa FHI ini menjadi wahana unjuk kemahiran bagi handai atau sahabat Indonesia. Ini sudah dilaksanakan 5 kali secara rutin sejak 2020.
“Pageant dilaksanakan dalam dua tahap yaitu penyisihan dari 78 negara berjumlah 549 peserta. Badan Bahasa sendiri baru mengoordinasikan pembelajaran bahasa Indonesia di 55 negara. Penjurian melalui video untuk menyaring finalis untuk bentanding di Bali,” kata Iwa.
“Finalisnya berjumlah 102 orang dari 43 negara. Sebelumnya kami undang 105 finalis dari 44 negara. Sayangnya 3 finalis tidak dapat hadir. Kegiatan pekan ultimate ini secara keseluruhan dilaksanakan dari 25-31 Agustus 2024. Mereka bertanding jalan-jalan ke GWK, belanja ke Khrisna, dan lain sebagainya. Semoga FHI ini berikutnya akan semakin semarak,” pungkasnya.
Baca juga: Sinergisitas Badan Bahasa dan Komisi X DPR RI dalam Diseminasi KBBI di Jakarta
Perlu diketahui, pada 2020 finalis FHI diikuti oleh 167 peserta dari 30 negara, 2021 ada 140 peserta dari 36 negara, 2022 terdapat 130 peserta dari 33 negara, 2023 terdapat 146 peserta dari 29 negara, dan pada 2024 menjadi 102 peserta dari 44 negara.
Para peserta terbaik yang terpilih sendiri mulai dari lomba berpidato di antaranya Fanesya Anastasya Meak Da C. Fernandes (Timor Leste), Mariata Diny (Madagaskar), dan Noah David Sander (Amerika Serikat). Bersurat adalah Freddie William Trubrig (Jerman), Jack Greenham (Australia), dan Mami Koga (Jepang).
Untuk lomba bercerita dimenangkan oleh Aymen Mouhine (Maroko), Kreyya Dany (Kamboja), dan Madeleine Weiss Priyambodo (Swiss). Kemudian bercerita Jungeun Kee (Korea Selatan), Ruwaida Aleemama (Thailand), dan Haruka Aoki (Jepang).
Selanjutnya lomba berpantun dengan para pemenang Nor Najihah Saad (Thailand), Laila Ahmad Elsayed Mohammed Alshoky (Mesir), dan Abdalghali Abdallah Mohammed Abdallah (Sudan). Membawakan reportase Helene Farrell Bee (Amerika Serikat), Pass over Nuro Sabuela (Thailand), dan Elizaveta Lebedeva (Rusia).
Terakhir lomba bernyanyi yang diperoleh José Carlos Waitilla Silla (Timor Leste), Deonizio Mazarello Viana Soares (Timor Leste), dan Reneta Nikolova Koleva (Bulgaria). (H-2)