Sunah Memotong Kuku: Urutan, Cara, dan Waktu yang Diutamakan

Sunnah Memotong Kuku Urutan, Cara, dan Waktu yang Disukai


Sunnah Memotong Kuku : Tatanan, Cara, dan Waktu yang Disukai
Ilustrasi.(Freepik)

SALAH SATU amalan yang diamalkan Nabi Muhammad SAW yaitu memotong kuku. Hal ini tentu saja dimaksudkan untuk lebih peduli kebersihan fisik.

Hadits dari Aishah RA, Nabi SAW bersabda, “Sepuluh hal yang termasuk dalam fitrah (sunnah) yaitu memotong kumis, memelihara janggut, memakai siwak, memasukkan air ke dalam hidung, memotong kuku, membasuh persendian, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, bersuci dengan air.” Kata Zakaria, kata Mus’ab , “Aku lupa yang kesepuluh kecuali berkumur.”

Penelitian-penelitian kedokteran mengungkapkan kepada kita bahwa kuku yang panjang dapat mengundang penyakit, karena jutaan kuman akan bersarang di bawahnya. Namun ada sejumlah ketentuan dalam urutan memotong kuku, cara menggunting kuku, dan waktu yang utama dalam menggunting kuku. Berikut uraiannya.

Baca juga: Empat Bacaan Sholat Iftitah Terringkas yang mudah dihafal

Rutinitas pemotongan kuku

Ada perbedaan pendapat ulama dalam urutan memotong kuku.

A. Imam Nawawi.

Menurut Imam An-Nawawi, sunnah memotong kuku dimulai dari jari tangan kanan.

A. Kuku.

1. Mulai dari jari telunjuk tangan kanan.

2. Jari tengah tangan kanan.

Baca juga: Wudhu sebelum dan sesudah Makan, Sunah Nabi yang Terlupakan

3. Jari manis tangan kanan.

4. Jari kelingking tangan kanan (sisakan ibu jari tangan kanan).

5. Jari kelingking tangan kiri.

Baca juga: Delapan Sunah Rasulullah SAW saat Mau Tidur

6. Jari manis tangan kiri.

7. Jari tengah tangan kiri.

8. Jari telunjuk tangan kiri.

Baca juga: Keutamaan Salat Tasbih dan Tata Cara Mengerjakannya

9. Ibu jari tangan kiri.

10. Jempol tangan kanan.

B. Kuku kaki.

Gunting kuku kaki mulai dari kelingking kanan dan bergerak ke jari-jari lain di sebelah kiri jari kelingking kanan secara berurutan sampai terakhir kelingking kiri.

B. Syekh Abdul Qadir Jailani.

Berikut potongan kuku versi Syekh Abdul Qadir Jailani. Diriwayatkan dari Sayyidah 'Aishah RA, Nabi SAW bersabda, “Wahai Aishah, ketika memotong kukumu dimulai dari:

1. Jari tengah.

2. Jari kelingking.

3. Jempol atau ibu jari.

4. Jari manis.

5. Jari telunjuk.

Sesungguhnya memotong kuku sedemikian rupa akan membuatmu kaya.” Hal ini terdapat dalam Kitab Al-Gun-yah karya Syekh Abdul Qadir Jailani halaman 30-31.

Cara memotong kuku

Sebaiknya mulai memotong kuku dengan membaca bismillah dan sholawat Nabi. Gunting kuku bisa menggunakan gunting, pisau, atau benda khusus yang tidak membahayakan kuku atau jari seperti gunting kuku.

Setelah selesai menggunting kuku, sebaiknya segera membasuh tangan dengan air. Ini karena jika seseorang itu menggaruk anggota badan, dikhawatirkan akan menyebabkan penyakit kusta.

Menurut kitab Al-Fatawa Al-Hindiyah dalam Mazhab Hanafi bahwa makruh memotong kuku dengan menggunakan gigi. Pasalnya, ini juga dapat menyebabkan penyakit kusta.

Waktu menggunting kuku

Sebagaimana diriwayatkan dari Annas bin Malik, “Telah ditentukan waktu kepada kami memotong kumis, kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur bulu ari-ari agar tidak membiarkannya lebih dari pada 40 malam.”

Adapun menurut Imam Syafii dan ulama-ulama Syafiiyah, sunah menggunting kuku itu sebelum mengerjakan salat Jumat sebagaimana disunnahkannya mandi, siwak, memakai wewangian, berpakaian rapi sebelum berangkat ke masjid untuk menunaikan shalat Jumat. (hadits riwayat Muslim).

Dalam hadis lain Nabi SAW. bersabda, “Barangsiapa yang mandi pada hari Jumat, melakukan sugi (siwak), mengoleskan wewangian jika ia punya, dan memakai pakaian yang paling bagus, kemudian keluar rumah hingga sampai di masjid, maka ia tidak melangkahi orang yang mempunyainya. berbaris, kemudian mengerjakan shalat apa saja (sholat khitanan), dia diam ketika imam keluar (berkhotbah) dan tidak berbicara sampai selesai shalat, maka jadilah penebus dosa antara jumat itu dan jumat sebelumnya. ” (kisah Ahmad).

Kata Abu Hurairah RA, “Nabi Muhammad SAW memotong kukunya dan mencukur kumisnya pada hari Jumat sebelum berangkat shalat.” (HR. al-Bazzar dan al-Tabrani).

Ada hadis menerangkan terkait menggunting kuku pada hari-hari berikut.

1. Memotong kuku pada hari Minggu, Anda akan keluar dari kekayaan dan menuju kemiskinan.

2. Memotong kuku pada Senin, niscaya akan keluar gila dan masuk sehat.

3. Memotong kuku pada Selasa, niscaya keluar darinya sehat dan masuk penyakit.

4. Memotong kuku pada Rabu, niscaya keluar kekayaan dan masuk kemiskinan.

Di dalam kitab Hasyiyah Bajuri ‘ala Ibn Qasim Al Ghuzzi diterangkan hal lain terkait.

1. Menggunting kuku pada Sabtu menimbulkan penyakit yang menggerogoti tubuh.

2. Menggunting kuku pada Minggu menyebabkan hilangnya berkah.

3. Menggunting kuku pada Senin menjadi orang alim lagi fadhil (pintar dan utama).

4. Memotong kuku pada hari Selasa menyebabkan kehancuran.

5. Memotong kuku pada hari Rabu menimbulkan akhlak buruk.

6. Memotong kuku Kamis membawa kekayaan.

7. Menggunting kuku pada Jumat menambah ilmu dan sifat santun.

Kesimpulannya, waktu terbaik untuk memotong kuku yaitu Senin, Kamis, dan Jumat. Ini karena ketiga waktu sering digunakan untuk ibadah, seperti puasa, salat Jumat, dan lainnya.

Para ulama juga menyampaikan bahwa menggunting kuku pada Kamis sore dapat menghilangkan kefakiran. Contoh, “Barang Siapa yang ingin selamat dari kefakiran, sakit buta, lepra, dan stres, hendaknya memotong kuku pada Kamis setelah Ashar.” Ini termaktub dalam Kitab I’anah At-Thalibin Juz 2 halaman 85.

“Barangsiapa ingin selamat dari kemiskinan dan kebutaan/kekerasan hati, penyakit barash (kusta, kusta), dan kegilaan, hendaknya potong kukunya pada hari Kamis setelah Ashar.” Hal ini tertulis dalam HR al-Dailamî dalam Musnad al-Firdaus. Tuhan memberkati. (Z-2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *