BNPB Minta Tambahan Anggaran Rp1,8 T pada 2025 Perkuat Penanggulangan Bencana di Daerah
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta tambahan anggaran sebesar Rp1,8 triliun pada 2025 untuk memperkuat pencegahan bencana di berbagai daerah.
Kepala BNPB Suharyanto mengungkapkan, pagu indikatif untuk tahun anggaran 2025 ialah sebesar Rp927 miliar. Lalu, berdasarkan anggaran 2023 dan 2024, BNPB memang selalu didukung oleh tambahan anggaran, yakni sebesar kurang lebih Rp4 triliun pada 2023 dan Rp1 triliun pada 2024. Namun, dana itu adalah dana siap pakai yang bisa digunakan saat terjadi bencana.
“Dana siap pakai ini ada beberapa keterbatasan. Kalau sudah terjadi bencana tidak ada masalah, kita bisa membantu daerah. Tapi sebelum terjadi bencana, ini mengalami kesulitan, karena dana siap pakai tidak bisa dipakai secara maksimal,” kata Suharyanto dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RISelasa (3/9).
Belajar dari kasus tersebut, maka BNPB meminta tambahan anggaran untuk memperkuat dana penanggulangan bencana di awal. Dana tersebut akan dialokasikan ke beberapa hal, di antaranya tambahan belanja pegawai dan kenaikan tukin, pemindahan pegawai ke IKN, dan yang paling besar jumlahnya, yakni sebanyak Rp1,7 triliun akan digunakan untuk penguatan kelembagaan BPBD provinsi, kabupaten/kota, melalui penyediaan logistik dan peralatan.
“Dulu BNPB bisa membantu logistik pada BPBD di tingkat kabupaten kota. Tapi dalam beberapa tahun terakhir tidak bisa, bisanya kalau sudah terjadi bencana. Sehingga kalau ada permintaan, misalnya mobil menyelamatkan, mobil dapur, matras sebelum terjadi bencana, kadang kami susah. Ini dengan adanya tambahan anggaran, kami bisa memperbanyak, mempertebal bantuan ke daerah,” pungkas Suharyanto. (H-2)