Survei: Ketertarikan Warga Jakarta dengan Politik Masih Rendah,

Survei Ketertarikan Warga Jakarta dengan Politik Masih Rendah,


Survei: Ketertarikan Warga Jakarta dengan Politik Masih Rendah,
Ilustrasi: Warga melintas di kantor KPU RI, Jakarta.(MI/Usman Iskandar)

SURVEI Political Technique Workforce (PSG) terkait Pilkada Jakarta mengungkapkan bahwa 58% masyarakat Jakarta kurang tertarik dengan masalah politik dan pemerintahan.

Kepala Peneliti PSG Ahsan Ridhoi mengatakan, tentunya hal ini menjadi tugas berat bagi para calon Gubernur dan wakil Gubernur Jakarta untuk menarik perhatian para warga yang tidak tertarik dengan politik dan pemerintahan tersebut.

“Mayoritas masyarakat di Jakarta itu ternyata kurang tertarik dengan masalah politik. Tentunya ini jadi tugas berat calon gubernur DKI untuk menarik perhatin warga yang tidak tertarik,” kata Ahsan dalam acara Rilis Survei Pilkada Jakarta, di Jakarta, Sabtu (7/9).

Baca juga: Dalam Waktu Dekat, Pramono-Rano Bertemu dengan Anies Baswedan

Adapun dalam survei tersebut, 58% responden masyarakat kurang tertarik dengan politik, kemudian 37% cukup tertarik, dan 17% tidak tertarik sama sekali.

Menurut Ahsan, dengan hasil survei ini, para pasangan calon (paslon) bisa saling berlomba untuk mengajak warga jakarta yang tidak tertarik itu untuk tertarik dengan politik. Sehingga warga Jakarta nantinya akan lebih bisa untuk mengikuti isu-isu termasuk visi misi dari para kandidat.

“Tentunya dengan warga Jakarta yang semakin replace dengan visi misi para kandidat, peluang para kandidiat untuk mendapatkan suara itu akan lebih tinggi,” ujarnya.

Baca juga: Para Kandidat Pilkada Harus Saling Respons Gagasan

Namun, lanjut Ahsan, jika para kandidat membiarkan atau tidak mau mengajak warga Jakarta untuk tertarik dengan politik, tentunya itu akan menjadi masalah dalam partisipasi pemilihan Pilkada nantinya.

“Kalau warganya tetap tidak tertarik dengan politik, bahkan nanti sampai batas akhir masa kampanye tidak mampu menarik ini, ya jumlah pemilih atau partisipasi pemilih mungkin bisa rendah dan bisa merugikan tiga pasang calon kandidat tersebut,” tuturnya.

Sebagai informasi, dalam survei kali ini Political Technique Workforce melakukan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.540 orang.

Sampel berasal dari seluruh Kota di Daerah Khusus Jakarta yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. (P-5)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *