Pemakaian Antiseptik pada Vagina, Bolehkah?

Penggunaan Antiseptik pada Vagina, Bisa


Penggunaan Antiseptik pada Vagina, Mungkinkah?
Ilustrasi(freepik.com)

JELITA mungkin sudah mengetahui perempuan tidak disarankan  penggunaan pembersih antiseptik vagina karena berisiko mengganggu flowers commonplace di vagina. Namun, hal tersebut ada pengecualiannya.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi lulusan Universitas Hassanudin mengatakan bahwa pemakaian cairan antiseptik pada space vagina diperbolehkan hanya pada saat rasa gatal datang pertama kali.

“Kalau gatal-gatal apa harus pakai antiseptik? Jawabannya untuk awal-awal boleh, itu sebagai bentuk pencegahan (pada space sekitar kewanitaan),” kata Dokter dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin SpOG, M.Kes, FICS dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Ini Cara Menghapus Makeup Tanpa Pembersih Khusus

Ardiansjah menuturkan anjuran tersebut untuk menjaga kadar keasaman (pH) di space vagina yang normalnya ada di angka pH 3,5 sampai 4,5, tidak mengalami perubahan secara signifikan.

Selain itu, hal tersebut bertujuan untuk mencegah adanya risiko yang disebabkan oleh ketidaktahuan pasien atas penyebab dari rasa gatal itu sendiri.

Misalnya, rasa gatal bisa berasal dari kulit vagina akibat melakukan waxing atau adanya masalah dari dalam vagina yang terkena kuman dari anus yang masuk akibat cara pembersihan (cebok) yang tidak bersih.

Baca juga: 5 Cara Mewarat Vagina agar Tetap Sehat dan Bersih

“Bisa juga karena jamur dari dalam, keputihan, itu biar kita mau pakai satu baskom (antiseptik), enggak akan hilang (gatalnya) karena ada jamur, ada kuman, dari dalam enggak membuatnya hilang karena berefeknya di dalam,” ujar dia.

Menurut dia apabila keluhan berlanjut seperti rasa gatal yang tidak kunjung membaik di daerah genital, muncul bau tidak sedap saat keputihan, ada cairan berwarna kekuningan atau kehijauan dalam bentuk gumpalan atau parutan keju, maka penderita disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter di fasilitas kesehatan terdekat.

“Kapan harus ke dokter? Itu kalau tanda keputihan kita tidak commonplace. Apalagi vagina itu ada bau khasnya ya, kalau bau busuk memang setiap orang punya pembauan yang berbeda, tapi kalau itu tidak commonplace, itu bahaya,” kata dia. (Ant/H-2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *