Teknologi Nuklir Pengobatan Kanker Mulai Digunakan di Indonesia
RUMAH sakit Hermina menjalin kemitraan strategis dengan United Imaging untuk mengembangkan layanan radio nuklir teranostik guna meningkatkan penanganan kanker di Indonesia. Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Wakil Direktur Utama Keuangan dan Strategik PT. Medikaloka Hermina, Yulisar Khiat, dan Dr. Jusong Xia, Ph.D., President of Global Trade United Imaging Healthcare.
Kerja sama ini menjadikan RS Hermina sebagai rumah sakit pertama di Indonesia yang bermitra dengan United Imaging dalam penerapan teknologi teranostik Virtual. Teknologi ini dirancang untuk deteksi dini dan pengobatan kanker yang lebih akurat. “Kerja sama ini memungkinkan RS Hermina memberikan layanan penanganan kanker yang lebih optimum dan spesifik,” ujar Yulisar dalam keterangan yang dikutip Minggu, Kamis (15/9).
Sementara itu, Pembina Medis RS Hermina, dr. Adia Susanti, menegaskan bahwa RS Hermina berkomitmen untuk memberikan pelayanan paripurna bagi pasien kanker melalui adopsi teknologi canggih. “Dengan teknologi, terapi yang diberikan kepada pasien akan lebih tepat sasaran,” tambahnya.
Baca juga: Bukan untuk Perang Dunia, Nuklir Aman untuk Terapi Pengobatan Tiroid
Melihat perkembangan ini, Ketua Perhimpunan Kedokteran Nuklir Teranostik Molekular Indonesia, dr. Yustia Tuti SpKN, mengapresiasi langkah ini dan berharap layanan kedokteran nuklir bisa tersebar lebih merata di seluruh Indonesia.
“Saat ini, layanan kedokteran nuklir masih terkonsentrasi di Jakarta dan beberapa kota besar. Pendistribusian yang merata sangat penting agar akses layanan ini dapat dinikmati oleh masyarakat luas,” jelasnya.
Dr. Jusong Xia menekankan dedikasi United Imaging Healthcare untuk memperkuat infrastruktur layanan Kesehatan Indonesia, khususnya di bidang onkologi. Dr. Xia juga mengungkapkan, dengan alat alat kesehaan yang sudah di set up di lebih dari 70 negara, United Imaging Healthcare berencana membangun fasilitas manufaktur di Asia Tenggara untuk menyediakan layanan yang lebih baik dan lebih terjangkau.
Baca juga: AS Berikan Ukraina Rudal Nuklir yang dapat Memicu Kanker
“Teknologi kami hadir untuk mengatasi tantangan dalam layanan kanker di Indonesia. Dengan populasi hampir 280 juta orang, kebutuhan akan teknologi diagnostik seperti PET-CT Virtual sangat mendesak,” ungkap Dr. Xia.
Saat ini, banyak pasien Indonesia yang harus mencari pengobatan ke luar negeri, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand, yang tidak hanya menambah beban biaya bagi pasien tetapi juga merugikan ekonomi negara. “Kami ingin mengubah situasi ini dengan menghadirkan teknologi medis terbaik di dalam negeri,” kata Dr. Xia.
Kemitraan RS Hermina dan United Imaging diharapkan menjadi langkah penting dalam meningkatkan layanan kesehatan kanker di Indonesia, mempercepat analysis, dan memastikan perawatan yang lebih tepat sasaran untuk pasien. (Z-8