23 Orang masih Hilang Pascaserangan Israel di Beirut
SETIDAKNYA 23 orang masih hilang dan 38 orang dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel di pinggiran Kota BeirutBahasa Indonesia: Libanonpada Jumat (20/9). Ini salah satu pengeboman Israel yang paling mematikan dalam konflik yang telah berlangsung hampir setahun ini.
Di Libanon selatan, masyarakat menggambarkan ledakan besar yang menerangi langit malam dan mengguncang tanah saat Israel melancarkan serangan terbarunya. Menteri Transportasi yang berhaluan HizbullahAli Hamieh, mengatakan kepada wartawan di lokasi serangan mematikan di pinggiran kota Beirut bahwa sedikitnya 23 orang masih hilang.
Adapun 38 orang dipastikan tewas, termasuk 16 anggota Hizbullah bersama perempuan dan anak-anak. Lebih dari 60 orang terluka. “Musuh Israel membawa wilayah ini berperang,” kata Hamieh.
Baca juga: Iran Peringatkan Israel karena Duta Besar untuk Libanon Diserang
Sementara itu, Hizbullah mengeluarkan pernyataan yang mengaku bertanggung jawab menyerang Pangkalan Udara Ramat David di sebelah timur Haifa dengan rudal Fadi 1 dan Fadi 2. Ini pertama kali Hizbullah meluncurkan roket ke wilayah tersebut dan merupakan titik terjauh sejak dimulai perang 8 Oktober di Libanon.
Berdasarkan gambar dan video yang beredar, banyak proyektil yang terlihat dan yang berhasil dicegat. Pernyataan yang dikeluarkan oleh Hizbullah mengatakan bahwa hal ini sebagai pembalasan atas serangan di berbagai wilayah, termasuk Libanon yang jatuhnya warga sipil.
Hizbullah tidak mengatakan bahwa ini pembalasan atas serangan pada Selasa dan Rabu atau serangan pager dan pembunuhan salah satu komandannya. (Al Jazeera/Z-2)