Mike Shinoda Ungkap Alasan yang Membuat Linkin Park Kembali Bermusik

Mike Shinoda Ungkap Alasan yang Membuat Linkin Park Kembali Bermusik


Mike Shinoda Ungkap Alasan yang Membuat Linkin Park Kembali Bermusik
Mike Shinoda(Dok.IG)

SETELAH terakhir kali merilis album studio penuh pada 2017, One Extra Gentle, Linkin Park kini tengah bersiap menyambut perilisan album penuh studio terbaru mereka, From 0 yang akan rilis pada 15 November. Wara-wara tentang perilisan album itu sudah didengungkan sejak 5 September, berbarengan dengan pengumuman personel baru, Emily Armstrong yang mengisi vokal utama dan Colin Brittain pada drum.

Baca juga: Sehari Jelang Konser di Korea, Mike Shinoda Terkena Flu

Usai meninggalnya sang vokalis Chester Bennington karena bunuh diri pada 2017, Linkin Park mengambil jeda dari panggung musik. Meski diwarnai dengan berbagai komentar dari sang keluarga mendiang saat pengumuman kembalinya Linkin Park, Mike Shinoda dan kawan-kawan akan tetap menyajikan musik baru mereka, bersama anggota baru, dan album baru.

“Aku merasa itu terjadi begitu saja (tentang momen tertentu untuk memutuskan kapan band akan kembali). Kami membuat musik. Kami berkumpul bersama. Kami mengatur sesi dan mengatur waktu untuk bertemu. Tapi itu tidak seperti ajakan, ‘hei, ayo, bawa kembali Linkin Park.’ Justru lebih seperti, ‘mari bikin musik yang kita sukai,’ dan menurutku itu adalah cara terbaik,” kata rapper, gitaris, dan kibordis Linkin Park Mike Shinoda dalam sesi wawancara digital, Jumat, (27/9).

Tentang album baru Linkin Park, From 0, Shinoda mengatakan layaknya seperti membuat album lainnya yang terinspirasi oleh ide tertentu dan hal yang membuat senang. Alih-alih sekadar memandang musik sebagai komoditas belaka layaknya makanan cepat saji atau produk fesyen, bagi Shinoda esensi menjadi seorang seniman dan musisi adalah menjadikan sebuah gagasan ide menjadi hal yang lebih bermakna dan tampak.

“Inti dari menjadi seorang seniman dan bermain dalam sebuah band, lebih kepada mengambil sesuatu yang merupakan percikan ide yang tidak berarti apa-apa. Seperti kabur dan bisa berantakan, dan rapuh. Kemudian kamu mengejar hal itu, dan mengubahnya menjadi sesuatu. Dan terkadang hal itu menjadi sesuatu yang hebat,” lanjut Shinoda. (M-4)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *