Kasus DBD Tinggi, Jakarta Barat Jadi Lokasi Pertama Penyebaran Nyamuk Wolbachia

Kasus DBD Tinggi, Jakbar Jadi Lokasi Pertama Penyebaran Nyamuk Wolbachia


Kasus DBD Tinggi, Jakbar Jadi Lokasi Pertama Penyebaran Nyamuk Wolbachia
Petugas menunjukkan sampel nyamuk aedes aegypti yang sudah disuntikkan bakteri Wolbachia(ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan pelepasan bibit nyamuk wolbachia untuk menekan kasus demam berdarah dengue (DBD. Adapun lokasi pertama yakni di Kecamatan Kembangan, pada Jumat (4/10)

Plt Walikota Jakarta Barat Uus Kuswanto mengatakan pemilihan lokasi tersebut berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1341 tentang penyelenggaraan proyek implementasi wolbachia sebagai inovasi penanggulangan DBD.

Selain itu alasan lainnya karena di Jakarta Barat ada peningkatan kasus DBD pada bulan Ferburari 2024 dan puncaknya pada Apri 2024 dengan kasus sebanyak 799 kasus.

Baca juga: Sekelompok Warga Bandung Demo Tolak Penyebaran Nyamuk Wolbachia

“Untuk pemilihan kenapa Kecamatan Kembangan dijadikan sebagai lokasi pertama pelepasan nyamuk, berdasarkan angka DBD yang tertinggi di tahun 2023 dengan insiden fee yaitu 54,1 kasus in line with 100.000 penduduk,” ujarnya saat sambutan di RW 7 Kelurahan Kembangan Utara, Kembangan Jakarta Barat, Jumat (4/10).

Sementara, Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Yudi Pramono mengatakan Wolbachia sendiri adalah bakteri alami yang sudah umum ditemukan di hewan antropoden atau serangga, yang mampu menghambat replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk.

Ia menjelaskan, penelitian di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuktikan bahwa teknologi ini mampu menurunkan 77% angka kejadian kasus Dengue dan mengurangi resiko masuk rumah sakit sebesar 86%.

Baca juga: Pemkot Bandung Gratis 308 Ember Telur Nyamuk Wolbachia

“Kementerian kesehatan telah mengadopsi teknologi ini dengan melakukan pilot projek di 5 kota, yaitu Kota Semarang, Jakarta Barat ,Bandung, Kupang dan Botang,” jelasnya.

Yudi berharap implementasi teknologi Wolbachia di kota penggunaan Jakarta Barat ini bisa menjadi momentum pengendalian dbd.

“Menjadi komitmen bersama antara pemerintah pusat dan daerah serta semua stakeholder,” pungkasnya. (P-5)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *