Biar seperti Kaluna, Ini Kiat Membeli Rumah Impian bagi Generasi Sandwich

Biar seperti Kaluna, Ini Kiat Membeli Rumah Impian bagi Generasi Sandwich


Biar seperti Kaluna, Ini Kiat Membeli Rumah Impian bagi Generasi Sandwich
(Ilustrasi) Rumah trendy impian kaum city.(Unsplash/ Geovanny Moreno)

SOSOK Kaluna di movie House Candy Mortgage sedang viral. Ia menjadi potret keberhasilan generasi sandwichgenerasi yang harus menanggung hidup orangtua juga generasi di bawahnya.

Kaluna memang belum berkeluarga, namun menjadi bungsu yang berkerja kantoran, ia harus ikut juga membiayai kakak-kakak bahkan keponakannya, yang semuanya masih sama-sama tinggal di rumah orangtua. Meski ‘budak korporat’ kebanyakan, Kaluna bisa mengumpulkan tabungan hingga Rp300 juta dan membeli rumah.

Baca juga: Terinspirasi Kaluna, Netizen Ramai-Ramai Membagikan Kiat Survive Jadi Generasi Sandwich

Banyak orang terpikat karena merasa movie itu mewakili kisah mereka. Kaluna memang mewakili potret generasi sandwich yang jumlahnya makin besar di Indonesia.

Baca juga: Film Home Sweet Loan Dekat dengan Pejuang KPR dan Gen Sandwich

BPS memproyeksikan, pada 2025 sebanyak 67,90 juta orang yang masuk dalam kelompok usia produktif (15 – 64 tahun) atau setara dengan 23,83% dari overall penduduk. Kelompok tersebut akan menjadi generasi sandwich karena menanggung penghidupan bagi kelompok usia 0 – 14 tahun dan di atas 65 tahun.

Berikut 4 kiat membeli rumah bagi generasi sandwich, seperti dilansir dari berbagai sumber:

Baca juga: Home Sweet Loan, Potret Pahit Manis Generasi Sandwich dalam Sebuah Film Emosional

1. Kelola keuangan termasuk kelola self gift.

Pengelolaan keuangan yang baik saat ini bukan semata membuat pos-pos budgeting di awal bulan. Dengan berbagai godaan, termasuk akibat segala hal viral di medsos, kita juga mesti semakin pandai menghindari keinginan impulsif.

Baca juga: Mau Curhat Beratnya Hidup? Coba Kunjungi Bilik Curhat di Lokasi Ini

Saat ini salah satu yang kerap mengakibatkan pengeluaran impulsif adalah konsep self-reward. Pada dasarnya konsep self-reward baik dan memang diperlukan. Self-reward yang benar akan dapat membuat kita semakin bersemangat dan produktif.

Namun agar self-reward tidak malah membuat kantong boncos maka Anda perlu tetap berdisiplin. Misalnya, dengan membuat finances self-reward atau dengan menanamkan goal tertentu sebelum mendapatkan self-reward itu. Dengan begitu Anda tidak akan terjebak dengan hal-hal konsumtif dengan alasan self-reward.

2. Meningkatkan penghasilan.

Selain pendapatan dari pekerjaan utama, kamu bisa meningkatkan penghasilan dengan usaha sampingan, seperti berjualan by the use of bold. Pilihan lainnya adalah Anda bisa mempelajari atau mengasah keterampilan yang sudah ada untuk membuat karya. Seperti meningkatkan keterampilan menulis, fotografi, komunikasi, atau membuat unggahan di medsos. Seluruh talent itu dapat menjadi modal untuk menambah penghasilan, seperti dengan menjadi penulis, fotografer, desainer konten, dan lainnya.

3. Investasi

Setelah penghasilan bertambah maka jangan gaya hidup Anda ikut naik. Sebaliknya, sisihkan sekitar 5-10% dari penghasilan kamu untuk berinvestasi. Kamu bisa membeli emas atau jenis investasi lainnya yang kamu pahami. Selain itu, kamu bisa menambah penghasilan dengan berjualan secara bold atau membuat konten secara rutin hingga konten tersebut bisa menghasilkan tambahan pendapatan.

4. Mulai mencari rumah goal.

Setelah tabungan mulai terkumpul maka Anda boleh juga mulai mencari rumah goal. Cara ini akan membuat goal nominal tabungan semakin jelas, termasuk juga perkiraan nominal down cost rumah dan lainnya. Dengan begitu pula Anda bisa semakin matang merencanakan cara pembelian rumah, termasuk pilihan-pilihan membeli tunai atau dengan KPR. (M-1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *