Google Uji Coba Tanda Centang Biru di Hasil Pencarian untuk Tingkatkan Keamanan Pengguna
GOOGLE kini sedang menguji fitur baru berupa tanda centang biru yang muncul di samping hasil pencarian. Fitur ini bertujuan untuk membantu pengguna mengidentifikasi sumber yang tepercaya, sehingga mengurangi risiko terjerumus ke situs palsu yang menyebarkan informasi salah. Dengan langkah ini, Google berharap mampu meningkatkan keamanan dan kepercayaan penggunanya saat berselancar di dunia maya.
Dalam sebuah pernyataan resmi, juru bicara Google mengungkapkan tanda centang tersebut ditujukan untuk membantu pengguna lebih mudah mengenali bisnis resmi yang sudah diverifikasi.
Google juga menambahkan ini adalah bagian dari upaya mereka untuk mencegah situs-situs palsu yang berpotensi menipu pengguna muncul dalam hasil pencarian.
Baca juga: 10 Cara Efektif Mencari Informasi di Google, Ternyata Jarang yang Tahu!
Sebelumnya, sistem otomatis Google sudah digunakan untuk memfilter halaman-halaman dengan konten penipuan agar tidak muncul di hasil pencarian. Namun, uji coba tanda centang ini memperlihatkan Google terus berupaya memperkuat perlindungan bagi pengguna terhadap ancaman penipuan on-line.
Melalui uji coba ini, Google dapat meningkatkan keamanan pengguna dari risiko situs palsu yang dapat mencuri informasi atau merusak reputasi bisnis. Selain itu, fitur ini mirip dengan ikon verifikasi yang sudah dikenal di media sosial seperti Instagram atau X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), yang memberikan sinyal kepada pengguna bahwa akun atau bisnis tersebut asli.
Saat pengguna mengarahkan kursor ke tanda centang biru, akan muncul pesan yang menyatakan bahwa Google telah memverifikasi situs tersebut sebagai milik bisnis nyata. Namun, ada juga peringatan bahwa Google tidak dapat menjamin kualitas produk atau layanan yang ditawarkan di dalamnya.
Saat ini, tanda centang biru ini sudah muncul di samping nama-nama bisnis besar seperti Apple, Nike, Amazon, Meta dan Samsung. Namun, Google belum memberikan element tentang kapan atau apakah fitur ini akan diterapkan secara luas, khususnya pada bisnis kecil dan lokal. Jika dirilis untuk bisnis kecil, fitur ini berpotensi menjadi alat yang sangat membantu bagi pengguna dalam menghindari tautan berbahaya atau situs peniru. (Z-3)