Intensitas Hujan meningkat, Sejumlah Daerah di Jawa Tengah Masih Alami Kekeringan
MESKIPUN sudah diguyur hujan sejak akhir September lalu, sebanyak 481.149 jiwa di 196 desa di 16 kecamatan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih, sehingga bantuan air bersih masih terus digelontorkan untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak kekeringan.
Pemantauan Media Indonesia Senin (7/10) bantuan air bersih untuk ribuan warga di ratusan desa di Kabupaten Blora terus digelontorkan, karena hingga kini masih mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih meskipun hujan telah turun mengguyur sejumlah kawasan di daerah itu sejak akhir September lalu.
Sebanyak 481.149 jiwa warga di 196 desa di 16 kecamatan di Blora yakni Blora Kota, Jepon, Jiken, Jati, Randublatung, Ngawen, Tunjungan, Kunduran, Todanan, Cepu, Banjarejo, Bogorejo, Sambong, Japah, Kedungtuban dan Kradenan masih terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih.
Baca juga: Kekeringan di Blora dan Grobogan Meluas, 600 Ribu Jiwa Alami Krisis Air Bersih
“Kita terus gelontorkan bantuan air bersih, karena meskipun hujan sudah turun namun belum dapat mencukupi kebutuhan warga yang telah berbulan-bulan dilanda kekeringan,” kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Blora Abdul Mukhid.
Bantuan air bersih kepada warga dilanda kekeringan di Blora ini, lanjut Abdul Mukhid, tidak hanya diberikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora saja, tetapi juga berasal dari Pemerintah Provinsi (Pemrov) Jawa Tengah dan instansi serta organisasi kemasyarakatan (Ormas).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Grobogan Endang Sulistyoningsih mengatakan akibat kemarau panjang beberapa waktu lalu, setidaknya terdapat 97 desa di 14 kecamatan di Kabupaten Grobogan mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih, namun seiring dengan Mukai turun hujan jumlah desa terlanda kekeringan juga menurun.
Baca juga: Hujan Mulai Turun di Jawa Tengah, Kekeringan Diharapkan segera Teraratasi
Sebelum turun hujan, ungkap Endang Sulistyoningsih, 14 kecamatan dilanda kekeringan di Grobogan yakni Kecamatan Brati, Tawangharjo, Wirosari, Kedungjati, Tanggungharjo, dan Kradenan. Kemudian Kecamatan Toroh, Karangrayung, Pulokulon, Gabus, Penawangan, Geyer, Grobogan dan Purwodadi.
“Hujan telah mengurangi kawasan terlanda kekeringan, namun bantuan air terus dilakukan mengingat masih banyak warga di sejumlah desa itu kesulitan air bersih,” tambahnya.
Demikian juga diungkapkan Penjabat Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko bahwa hujan turun di daerah ini masih sedikit, sehingga daerah dilanda kekeringan masih cukup besar yakni di 71 desa yang tersebar di sembilan kecamatan. “Setidaknya ada 156.850 jiwa (47.098 keluarga) di Kabupaten Pati mengalami krisis air bersih,” tambahannya.
Dengan kondisi ini, menurut Sujarwanto Dwiatmoko, maka Pemkab Pati telah menetapkan darurat kekeringan selama 14 hari, hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi ribuan warga juga penanganan secara intensif dampak kekeringan. (H-2)