Inovasi Perbankan Tawarkan Kemudahan bagi Traveler yang Akan ke Luar Negeri
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) melalui Danamon Lebih Professional menangkap peluang di balik naiknya jumlah wisatawan Indonesia yang melakukan perjalanan internasional. Para wisatawan itu tentunya membutuhkan solusi transaksi dalam berbagai mata uang asing.
Berdasarkan information yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2024, terjadi lonjakan signifikan dalam jumlah wisatawan nasional (wisnas) yang bepergian ke luar negeri sepanjang 2023. Jumlah perjalanannya mencapai 752 juta perjalanan, meningkat drastis sebesar 112,26% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencatat 3,54 juta perjalanan.
“Destinasi seperti Singapura, Jepang, dan Australia menjadi tujuan favorit bagi masyarakat Indonesia yang memilih berlibur atau berbisnis di luar negeri,” kata Client Investment & Wealth Trade Head PT Financial institution Danamon Indonesia Tbk Ivan Jaya dalam keterangan resminya, Jumat (11/10).
Baca juga: Bank Danamon Bukukan Laba Rp1,5 Triliun pada Semester I-2024
Lonjakan angka itu, sambungnya, tidak hanya menunjukkan antusiasme masyarakat dalam menjelajahi dunia, tetapi juga menggarisbawahi perubahan signifikan dalam perilaku keuangan para wisatawan.
Untuk lebih memahami karakteristik dan kebutuhan finansial para traveler, Danamon bekerja sama dengan Jakpat pada Juni 2024 dalam sebuah riset yang dilakukan di kota-kota besar di Indonesia. Riset itu melibatkan responden yang secara rutin melakukan perjalanan internasional, minimum dua hingga tiga kali dalam setahun.
“Temuan riset tersebut menunjukkan 72% wisatawan memilih akhir tahun sebagai waktu ultimate untuk berlibur ke luar negeri, bertepatan dengan perayaan Natal dan Tahun Baru. Selain itu, banyaknya tanggal merah serta libur sekolah juga menjadi faktor pendorong lainnya. Hal ini karena wisatawan biasanya bepergian bersama keluarga, pasangan, teman, hingga diri sendiri,” papar Ivan.
Baca juga: Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Kini Lebih Mudah dengan Danamon
Dari segi persiapan dana, mayoritas wisatawan mengalokasikan anggaran yang cukup beragam, dimulai dari Rp20 juta hingga lebih dari Rp100 juta untuk perjalanan mereka. Ketika mengalokasikan anggaran, wisatawan biasanya menabung dalam mata uang rupiah dan uang asing sekaligus.
Saat sudah sampai di negara tujuan, wisatawan lebih memilih menggunakan kartu debit karena dapat langsung digunakan untuk transaksi tanpa uang tunai maupun penarikan uang tunai dalam mata uang asing di ATM luar negeri. Tidak hanya itu, wisatawan juga membutuhkan layanan penukaran mata uang asing yang cepat, dapat dilakukan di mana saja, dan tentunya dengan nilai tukar yang bersaing.
“Didasari oleh pemahaman atas tren dan kebiasaan dari para wisatawan Indonesia dan mereka yang memiliki mobilitas internasional yang tinggi itu, Danamon hadir dengan Danamon Lebih Professional yang #BanyakLebihnya. Produk ini adalah bagian dari komitmen Danamon untuk selalu berinovasi dalam menyediakan solusi finansial yang menyeluruh dan relevan dengan kebutuhan nasabah,” terangnya.
Salah satu fitur unggulan dari Danamon Lebih Professional adalah kemampuan untuk menyimpan sembilan mata uang asing dalam satu tabungan, yaitu IDR, USD, SGD, CNY, JPY, AUD, EUR, GBP, dan NZD, dan dengan nilai tukar kompetitif.
Ivan menegaskan, Danamon akan mengganti selisih hingga lima kali lipat jika nasabah menemukan nilai tukar yang lebih baik. Nasabah juga dapat memanfaatkan fitur FX Reside Price di D-Financial institution PRO yang terus diperbarui secara waktu nyata. Fitur-fitur itu menjadi jawaban atas kebutuhan wisatawan untuk menabung dalam mata uang Rupiah dan mata uang asing sekaligus saat mengalokasikan anggaran bepergianserta kebutuhan menukarkan mata uang Rupiah ke mata uang negara tujuan secara cepat dan tentunya dengan kecepatan yang bagus. (E-2)