Didominasi Sektor Mineral, Program Hilirisasi Jokowi Hasilkan Investasi Rp1.245,8 T

Didominasi Sektor Mineral, Program Hilirisasi Jokowi Hasilkan Investasi Rp1.245,8 T


Didominasi Sektor Mineral, Program Hilirisasi Jokowi Hasilkan Investasi Rp1.245,8 T
Program hilirisasi yang diinisiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam empat tahun terakhir menghasilkan investasi sebesar Rp1.245,8 triliun.(MI/Usman Iskandar)

PROGRAM hilirisasi yang diinisiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam empat tahun terakhir menghasilkan investasi sebesar Rp1.245,8 triliun, berdasarkan information Kementerian Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Jumlah tersebut setara dengan 22,18% dari general investasi tahun 2020 sampai September 2024.

Hilirisasi tersebut terbagi atas berbagai sektor, yakni mineral, kehutanan, pertanian, minyak dan gasoline (migas), serta ekosistem kendaraan listrik.

“Hilirisasi ini memainkan peranan yang sangat penting dalam meningkatkan investasi yang masuk ke Indonesia,” ujar
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (15/10).

Dalam information yang dipaparkan Rosan, realisasi investasi hilirisasi terbesar selama empat tahun terakhir berasal dari sektor mineral dengan kontribusi investasi smelter mencapai Rp759,83 triliun. Ini terdiri atas Rp514,80 triliun untuk smelter nikel, Rp46,77 triliun smelter tembaga, Rp194,24 triliun smelter bauksit, dan Rp4,02 triliun untuk smelter timah.

Berikutnya, realisasi investasi hilirisasi di sektor kehutanan dari 2020 hingga September 2024 mencapai Rp196,99 triliun dari industri bubur dan kertas. Selanjutnya di sektor pertanian, investasi yang diraup mencapai Rp130,23 triliun dari industri minyak sawit mentah atau minyak sawit mentah (CPO) dan oleokimia yang merupakan hasil konversi minyak sawit.

Kemudian, hilirisasi di sektor migas menyumbang Rp139,61 triliun untuk negara selama empat tahun terakhir. Ini didapat dari industri petrokimia. Terakhir, investasi dari hilirisasi ekosistem kendaraan listrik sebesar Rp19,14 triliun dari industri baterai kendaraan listrik.

Untuk capaian realisasi investasi hilirisasi di triwulan III 2024 juga masih dikuasai sektor mineral dengan nilai Rp56,68 triliun. Smelter nikel masih menyumbang investasi terbesar di sektor tersebut dengan nilai Rp32,87 triwulan. Diikuti investasi smelter tembaga yang sebesar Rp17,72 triliun, smelter bauksit sebanyak Rp5,69 triliun, dan smelter timah senilai Rp400 miliar.

General realisasi investasi dari program hilirisasi pada triwulan III 2024 mencapai Rp91,51 triliun atau setara dengan 21,2% dari general realisasi investasi secara keseluruhan sebesar Rp431,48 triliun pada periode tersebut.

“Hilirisasi yang sudah dilakukan dari smelter ini memang terbesar dan didominasi memang oleh nikel dan tembaga,” jelas Rosan.

Sepanjang Januari hingga September 2024, realisasi investasi hilirisasi yang dijalankan pemerintahan Jokowi menembus Rp272,91 triliun. Sektor mineral masih mendominasi investasi dengan hasil Rp170,78 triliun.

Rosan mengungkapkan capaian investasi program hilirisasi konsisten menyumbang 20% lebih dari general investasi yang diraup pemerintah selama empat tahun terakhir.

“Jadi, baik secara tiga bulanan atau secara satu tahunan maupun secara empat tahunan, realisasi investasi hilirisasi konsisten selalu di atas 20% dari general investasi. Hasil dari kebijakan Presiden Joko Widodo dan tim sudah sangat positif dan konkret,” pungkas Rosan.  (E-2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *