INTI Group Garap Mega Proyek Kominfo Pemantau Frekuensi Radio di 500 Lokasi

INTI Workforce Garap Mega Proyek Kominfo Pemantau Frekuensi Radio di 500 Lokasi


INTI Group Garap Mega Proyek Kominfo Pemantau Frekuensi Radio di 500 Lokasi
Direksi PT INTENS menyerahkan perangkat INTI MONFR400 kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika RI(DOK/PT INTENS)

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) bersama anak perusahaannya PT ANDA Konten Indonesia (INTENS) menggarap mega proyek Pembangunan Stasiun Tracking Frekuensi Radio Moveable milik Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

Targetnya, perangkat sistem pemantau penggunaan dan okupansi frekuensi radio bernama INTI MONFR400 ini akan diimplementasikan di 500 lokasi di seluruh Indonesia pada 2029.

Percepatan implementasi perangkat sistem ini telah mendapatkan apresiasi dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan serta Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Budi Arie Setiadi pada Temu Bisnis Aksi Afirmasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Tahap VIII itu.

Dalam proyek ini INTI Workforce menggandeng mitra berskala world PT Rohde Schwarz Indonesia.

“Hal ini menjadi tonggak penting dalam upaya INTI Workforce untuk berkontribusi pada pengembangan infrastruktur telekomunikasi nasional. Dengan tingkat TKDN yang tinggi, produk ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok world, tetapi juga mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan telekomunikasi,” ungkap Direktur PT INTENS Rizqi Ayunda Pratama, di Bandung, Selasa (15/10).

Pada tahap perdana proyek ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia telah melakukan pembelian delapan unit Sistem Tracking Frekuensi Radio (SMFR) Transportable dan tiga unit Argus Device melalui e-Katalog pada 25 September 2024.

Perangkat diimplementasikan pada proyek Pembangunan Stasiun Tracking Frekuensi Radio Moveable di sejumlah lokasi, yakni Balai Observe SFR Kelas I Denpasar meliputi Kabupaten Karangasem, Kabupaten Bangli dan Buleleng. Perangkat juga diimplementasikan di Balai Observe SFR Kelas II Aceh meliputi Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh, serta Balai Observe SFR Kelas II Palu untuk Kota Palu dan Kabupaten Morowali

“Pilot challenge ini akan menjadi awal yang baik bagi INTI Workforce untuk terlibat secara langsung dalam nationwide provide chain. Kami optimistis dapat mendukung goal Kominfo untuk mengimplementasikan SMFR Moveable dengan potensi 500 house di Indonesia untuk dimonitor,” tambah Rizqi Ayunda Pratama.

Frekuensi radio

INTI MONFR400 adalah sebuah perangkat sistem yang digunakan untuk memantau frekuensi radio, serta menentukan arah atau lokasi dari sinyal pemancar radio. Perangkat ini dirancang untuk memantau penggunaan dan okupansi spektrum frekuensi radio (RF), sekaligus dapat digunakan untuk melacak dan menganalisis berbagai jenis transmisi radio serta membantu memastikan penggunaan gelombang radio yang efisien dan aman.

Perangkat ini dilengkapi dengan sejumlah fitur unggulan yang mampu memberikan information pemanfaatan spektrum frekuensi radio secara akurat dan actual time.

Keunggulan dari perangkat INTI MONFR400 di antaranya adalah sebagai satu-satunya produk Sistem Tracking Frekuensi Radio yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di Indonesia. Perangkat ini dapat dipindahkan dan digunakan di berbagai lokasi.

Selain itu, pemantauan dan streaming information I/Q dengan bandwidth waktu nyata 40 MHz. Keunggulan berikutnya ialah pengukuran sesuai dengan rekomendasi The World Telecommunication Union, sebuah badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengatur isu teknologi informasi dan komunikasi.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nezar Patria yang memberikan dukungan secara khusus pada INTI Workforce. Menurut dia, Indonesia memiliki sumber daya dan teknologi yang mumpuni, sehingga industri dalam negeri akan kalah bersaing dengan industri asing apabila tidak dilindungi dengan sebuah kebijakan yang membuka kesempatan bagi pelaku industri domestik untuk dapat masuk ke dalam nationwide provide chain untuk berproduksi.

“Apabila produk domestik mendapatkan kesempatan untuk diuji di pasar nasional, Indonesia akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik, dibarengi dengan peningkatan stage adulthood produk buatan dalam negeri tersebut,” tandasnya.

Desember 2024

INTI MONFR400 tengah menjalani proses sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) sebesar 41,21%. Perankgat ini rencananya dapat mendukung roadmap Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk mengimplementasikan SMFR Moveable pada setiap balai track yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia.

Rencananya, proyek yang merujuk pada Surat Perjanjian untuk melaksanakan Paket Pekerjaan Pengadaan Barang Pembangunan Sistem Tracking Frekuensi Radio Moveable ‘INTI MONFR400’ Tahun Anggaran 2024 tertanggal 1 Oktober 2024 itu rampung pada Desember 2024.

Targetnya, inisiasi dukungan terhadap penggunaan produk dalam negeri itu akan berlanjut secara berkesinambungan pada tahun anggaran 2025-2029.

“Jadi semua belanja pemerintah yang mencapai Rp3.600 triliun itu mau diarahkan lewat satu kebijakan supaya penggunaan produk lokal untuk meningkatkan TKDN ini bisa dicapai dengan goal. Kenapa harus demikian? Karena kalau kita enggak ada affirmative motion itu, maka industri di dalam negeri itu akan kalah bersaing dengan luar,” tutur Nezar Patria.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Pengendalian Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Eko Riyanto Sutomo menyatakan kebutuhan infrastruktur yang selama ini menggunakan produk impor, pada akhirnya kini telah dapat dipenuhi oleh perusahaan nasional.

Perusahaan dalam negeri dapat memproduksi perangkat dengan pemenuhan TKDN yang tinggi di fasilitas produksi PT INTI (Persero). “Ini adalah sebuah terobosan yang bagus sekali bagi pelaksanaan tugas kami,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *