Memberdayakan UMKM Obat dan Makanan Kunci Ketahanan Ekonomi Nasional
DI tengah dinamika international yang penuh tantangan, Indonesia berupaya memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Dalam upaya itu, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya di sektor obat dan makananmemainkan peran penting yang tidak bisa diabaikan.
Kontribusi UMKM, yang mencapai 61% dari produk domestik bruto (PDB) atau setara Rp9.580 triliun dan menyerap 97% tenaga kerja nasional, menunjukkan bahwa sektor itu merupakan salah satu pilar utama ekonomi nasional. Namun, UMKM menghadapi berbagai tantangan besar, terutama dalam hal pemenuhan standar keamanan dan kualitas produk, yang semakin penting dalam persaingan pasar international.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan UMKM di sektor ini. Badan POM bukan hanya regulator, melainkan juga mitra yang dapat membantu UMKM memperkuat daya saing, baik di pasar domestik maupun internasional. Melalui berbagai program bimbingan teknis, percepatan sertifikasi, dan pengawasan ketat, Badan POM dapat mendukung peningkatan kualitas produk UMKM sekaligus membangun kepercayaan konsumen terhadap produk lokal.
Menurut information terbaru, Badan POM mencatat ada 1.002 UMKM yang bergerak di komoditas obat bahan alam, 1.057 di sektor kosmetik, dan 9.210 di bidang pangan olahan. Meski demikian, angka tersebut masih mungkin belum mencakup seluruh UMKM yang beroperasi. Masih ada ruang yang besar, untuk memperkuat pengawasan dan dukungan bagi UMKM ini agar mereka dapat lebih optimum berkembang, terutama dalam memenuhi standar nasional dan internasional yang semakin diperlukan untuk bersaing di pasar international.
Upaya penting dalam memberdayakan UMKM ini salah satunya ialah melalui edukasi dan pelatihan, terutama bagi UMKM di daerah perbatasan dan perdesaan. Program pelatihan keliling (pelatihan seluler) yang mengirimkan tim pengawas langsung ke daerah-daerah terpencil dapat meningkatkan pemahaman pelaku usaha terhadap regulasi yang berlaku, sekaligus membangun kepercayaan antara UMKM dan regulator.
Itu sangat relevan bagi sektor pangan olahan dan obat bahan alam, dengan penanganan bahan baku dan teknik produksi yang tepat sangat menentukan keamanan produk. Badan POM dapat berperan penting dalam membantu UMKM mengatasi keterbatasan akses ke informasi dan pelatihan, yang sering kali menjadi kendala bagi usaha kecil di daerah-daerah terpencil.
Digitalisasi proses sertifikasi dan pengawasan juga menjadi kebutuhan yang mendesak di generation Revolusi Industri 4.0. Sistem sertifikasi on line yang mudah diakses akan mengurangi hambatan birokrasi yang selama ini menjadi kendala dan mempercepat proses sertifikasi produk UMKM. Itu juga memungkinkan Badan POM melakukan pengawasan yang lebih efektif terhadap produk yang dijual secara bold, membuka akses pasar yang lebih luas bagi UMKM di ranah virtual.
Teknologi fashionable seperti giant information dan kecerdasan buatan (AI) dapat digunakan untuk menganalisis pola konsumsi dan potensi risiko produk. Itu memberi UMKM wawasan lebih mendalam mengenai tren pasar dan preferensi konsumen sehingga membantu meningkatkan daya saing mereka. AI, misalnya, bisa digunakan untuk melacak umpan balik konsumen dan memberikan prediksi tentang produk mana yang memiliki potensi sukses di pasar tertentu. Dengan begitu, UMKM dapat mengembangkan produk yang lebih sesuai dengan permintaan pasar dan tren konsumen yang berkembang.
Selain langkah-langkah tersebut, Badan POM harus melanjutkan program-program yang terbukti efektif, seperti desa pangan aman dan pangan aman pergi ke kampus. Desa pangan aman melibatkan UMKM pangan di daerah perdesaan dengan memastikan bahwa produk mereka memenuhi standar keamanan yang ditetapkan. Program pangan aman pergi ke kampusyang melibatkan mahasiswa tingkat akhir dalam mendampingi UMKM pangan di berbagai daerah, juga sangat relevan. Melalui kolaborasi itu, UMKM dapat mendapatkan ide-ide inovatif dan dukungan teknis untuk meningkatkan kualitas serta keamanan produk mereka.
Di tengah persaingan international yang semakin ketat, inovasi dan keberlanjutan menjadi kunci keberhasilan UMKM. Badan POM memiliki peran penting dalam mendorong UMKM untuk mengembangkan produk yang ramah lingkungan, baik dari segi bahan baku maupun proses produksi mereka. Itu tidak hanya akan meningkatkan daya saing produk di pasar international, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan.
UMKM yang mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam type bisnis mereka dapat merespons meningkatnya permintaan international terhadap produk ramah lingkungan. Dalam sektor obat bahan alam dan kosmetik, misalnya, Indonesia memiliki kekayaan tanaman obat dan bahan alami yang dapat dimanfaatkan UMKM untuk menghasilkan produk yang ramah lingkungan dan kompetitif di pasar international.
Kolaborasi lintas sektor ialah pilar penting dalam mendorong inovasi dan keberlanjutan. Badan POM perlu memperkuat kemitraan dengan pemerintah daerah, Kementerian Koperasi dan UKM, serta lembaga keuangan untuk memastikan bahwa UMKM memiliki akses ke pembiayaan yang diperlukan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk mereka. Dengan adanya jaminan kualitas dari Badan POM, risiko pemberian pinjaman dapat diminimalkan sehingga UMKM dapat berkembang lebih cepat dan stabil.
Akses pasar yang lebih luas bagi produk UMKM juga harus menjadi prioritas. Badan POM, bersama para pemangku kepentingan lainnya, dapat terus mempromosikan produk-produk UMKM yang telah tesertifikasi melalui berbagai platform, termasuk perdagangan elektronik dan pameran dagang internasional.
Kolaborasi dengan lembaga internasional seperti WHO, atau otoritas di negara lain juga penting untuk membantu UMKM memenuhi standar international dan membuka akses bagi produk Indonesia di pasar internasional.
Dengan kampanye edukasi konsumen yang masif, Badan POM dapat mendorong masyarakat untuk memilih produk yang aman dan tesertifikasi, yang pada akhirnya mendorong UMKM untuk terus meningkatkan standar kualitas dan keamanan produk mereka.
Pemberdayaan UMKM tidak hanya menjadi tanggung jawab Badan POM, tetapi juga memerlukan sinergi dari seluruh elemen masyarakat, pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan konsumen. Dengan kolaborasi yang kuat, UMKM obat dan makanan dapat menjadi pilar penting dalam mewujudkan ketahanan ekonomi nasional. Kini, Badan POM berperan tidak hanya sebagai lembaga pengawas, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam membangun ekosistem UMKM yang tangguh, berdaya saing, dan berkelanjutan. Itu ialah komitmen nyata menuju Indonesia yang lebih sehat, makmur, dan berdaulat di bidang obat dan makanan.