Hadirkan Ibu Menteri Abdul Muti Beliau adalah panutan saya
ADA yang unik dan mengharukan saat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) menggelar serah terima jabatan (sertijab) dan acara pisah sambut antara Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024, Nadiem Anwar Makarim kepada tiga menteri Kabinet Merah Putih yaitu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti; Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro; dan Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. Acara berlangsung di Plaza Insan Berprestasi, Kompleks Kemendikbudristek, Jakarta, Senin (21/10).
Dalam sambutannya,Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti secara khusus mengutarakan rasa terima kasih dan penghargaan tinggi pada ibundanya yang hadir di acara tersebut. Menurut Mu’ti, ibunyalah yang berjasa menghantarkan perjalanan hidup dan cita citanya hingga saat ini seperti kini.
“Beliau adalah teladan saya,bagaimana seorang ibu dengan segala kesederhanaannya, tapi dengan cintanya bisa mengantarkan anaknya mencapai posisi yang dicita- citakannya. Saya biasa memanggil Emak, karena orang kampung, saya panggil biasanya dengan panggilannya Emak. Emak, terima kasih, ini nanti kantor saya yang berikutnya,” kata Mu’ti dengan nada haru dan bergetar.
Sang ibu yang mengenakan jilbab dan tongkat ditangan turut berdiri diperkenalkan Mu’ti. Guru Besar UIN Syarief Hidayatullah Jakarta ini berpesan dan berharap, keluarga besar pendidikan dasar dan menengah mendukungnya dan bekerja sama dengannya. Pasalnya, Kemendikdasmen tersebut merupakan kementerian strategis untuk membangun kualitas sumber daya manusia ( SDM).
Lebih lanjut Sekretaris Umum PP Muhammadiyah ini mengutarakan pada pelantikan oleh Presiden Prabowo yang menyampaikan secara khusus pesan pada dirinya.untuk sungguh-sungguh mengembangkan kualitas pendidikan dan kualitas SDM.
“Saya bercanda dengan beliau, nama Kabinet Merah Putih itu saya kira sangat sesuai dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah karena Kabinet Merah Putih, merah putih selain berarti bendera Indonesia Raya, merah putih juga seragam anak-anak sekolah dasar,” seloroh Mu’ti.
Usai sambutan, Abdul Mu’ti menghampiri Emak nya, memeluk dan mencium Emak, sontak suasana Plaza Kemendikbud-Ristek hening sejenak diliputi suasana haru menyaksikan hal tersebut.
Profil Abdul Mu’ti
Abdul Mu’ti, pria berusia 56 tahun lahir di Kudus,Jawa Tengah pada 2 September 1968. Ia sosok pemuda dan aktivis juga pendidik yang besar di lingkungan Muhammadiyah.
Abdul Mu’ti menempuh studi di IAIN Walisongo Semarang, di meraih gelar Sarjana (S1) pada tahun 1991. Lalu melanjutkan studi ke Flinders College of South Australia meraih gelar Magister Pendidikan (M.Ed) pada tahun 1998.
Kemudian, Abdul Mu’ti kembali ke Indonesia dan melanjutkan studinya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia berhasil meraih gelar Doktor (S3) pada tahun 2008. Hingga ia meraih Guru Besar di kampus UIN Jakarta tersebut.
Abdul Mu’ti saat ini menjabat sebagai guru besar di Program Studi Pendidikan Agama Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam kapasitasnya sebagai dosen, ia mengajarkan pentingnya nilai-nilai pendidikan Islam yang moderat dan inklusif. Dengan pengalaman akademis yang luas, ia berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Sebagai akademisi, Abdul Mu’ti menerbitkan banyak karya yang mengangkat isu toleransi dan pluralisme. Abdul Mu’ti aktif PP Muhammadiyah sejak tahun 2000. Jabatan pertamanya adalah sebagai Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah untuk periode 2000-2002. Setelah itu, ia menjadi Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah dari tahun 2002 hingga 2006.
Selanjutnya, Abdul Mu’ti menjabat sebagai Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah dari tahun 2005 hingga 2010. Dalam menjalankan amanah ini, ia berkontribusi dalam pengembangan pendidikan di lingkungan Muhammadiyah.
Kiprah Abdul Mu’ti di kementerian pendidikan dan kebudayaan pernah menjabat Kepala Badan Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah ( BAN- SM) serta Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). (H-2).