Perluas Akses Pendanaan Berkualitas bagi Masyarakat
PT Pembiayaan Virtual Indonesia (AdaKami) menjalin kolaborasi dengan PT Tremendous Financial institution Indonesia (Superbank) sebagai salah satu wujud komitmen keduanya dalam memperkuat pendanaan berkualitas bagi masyarakat Indonesia.
Kerja sama strategis ini menjadi langkah yang diambil AdaKami bersama Superbank dalam menghadirkan dan menyalurkan pendanaan berkualitas bagi semakin banyak masyarakat di seluruh Indonesia.
Direktur Utama AdaKami, Bernardino Moningka Vega, menyatakan, lewat kolaborasi tremendous dengan Superbank dan mitra-mitra lender yang ada saat ini, pihaknya berharap bisa melayani penyaluran pendanaan berkualitas ke lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.
“Dengan demikian, kita bisa bersama-sama
membantu masyarakat meraih mimpi, khususnya bagi mereka yang masih mengalami keterbatasan akses dalam memperoleh pendanaan yang sehat untuk menopang usaha atau kegiatan bernilai tambah lainnya dalam waktu yang singkat,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Kamis (31/10).
Saat ini AdaKami telah memiliki tujuh mitra penyedia pendanaan (pemberi pinjaman) dari sektor perbankan, termasuk Superbank. Sebelumnya, AdaKami telah menjalin kerja sama pendanaan dengan Seabank, Financial institution Jago, Financial institution Permata, Hana Financial institution, Financial institution Ganesha, dan Financial institution OCBC.
Kolaborasi terbaru AdaKami dalam bentuk penyaluran dengan Superbank ini menjadi bukti kepercayaan yang tinggi dari para lender institusi untuk bekerja sama dengan penyelenggara pinjaman fintech sebagai mitra dalam penyaluran pendanaan.
Ada sejumlah hal yang menjadi pertimbangan yang memengaruhi kepercayaan para lender dalam memilih spouse pada skema kerja sama ini. Di antaranya adalah pertumbuhan penyaluran dan kemampuan penyelenggara fintech lending untuk menjaga Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB) para nasabah.
“Kemampuan AdaKami dalam menjaga TKB ini turut dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti kemampuan perusahaan penyelenggara fintech lending dalam memanfaatkan perkembangan teknologi untuk melakukan pembuatan profil nasabah,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Leader Trade Officer Superbank, Sukiwan, menekankan bahwa kesamaan visi dalam menyediakan pendanaan berkualitas yang mudah diakses serta mendukung inklusi keuangan menjadi dasar kerja sama dengan AdaKami.
“Kemitraan ini bertujuan untuk memperkuat upaya memperluas pemanfaatan layanan finansial inklusif dan mempermudah akses pendanaan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Sukiwan.
Ia menambahkan bahwa pertumbuhan penyaluran pendanaan yang konsisten serta kemampuan AdaKami menjaga TKB di degree 99,96% in keeping with September 2024, yang di atas batas minimal yang ditetapkan OJK, menjadi faktor utama dalam memilih mereka sebagai mitra strategis.
Kerja sama dengan Superbank ini juga menjadi bentuk konkret upaya AdaKami memenuhi POJK No. 10/POJK.05/2022 tentang Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi, terutama dalam meningkatkan akses pendanaan berkualitas bagi masyarakat dan pelaku usaha melalui suatu layanan pendanaan berbasis teknologi informasi.
Untuk mewujudkan terselenggaranya penyaluran pendanaan berkualitas, selain pemanfaatan teknologi seperti e-KYC, AdaKami juga aktif memberikan edukasi literasi finansial. Edukasi finansial ini diharapkan bisa berkontribusi meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia.
AdaKami meyakini bahwa penguatan literasi keuangan merupakan komponen penting dalam membangun ekosistem keuangan yang sehat, baik bagi penyelenggara, regulator, maupun masyarakat.
Lewat upaya edukasi literasi keuangan yang telah dijalankan, AdaKami berharap masyarakat dapat lebih sadar mengenai hak dan kewajibannya, juga risiko dan manfaat yang didapat saat memanfaatkan instrumen finansial yang tersedia.
“Keselarasan visi kami dalam memperluas akses layanan finansial bagi semakin banyak lapisan masyarakat Indonesia juga menjadi awal yang baik dalam kolaborasi tremendous ini. Kami harap, pendanaan berkualitas yang dihadirkan dari kerja sama dapat memberikan manfaat yang optimum bagi masyarakat dalam mencapai tujuan finansial mereka,” tutup Bernardino. (H-2)