Resistensi Antibiotik Jadi Tantangan World Dunia Kesehatan, Berikut 4 Penyebabnya
RESISTENSI antibiotik telah menjadi salah satu tantangan paling mendesak di dunia kesehatan saat ini.
Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi kemampuan kita untuk mengobati infeksi, tetapi juga menimbulkan dampak besar terhadap sistem kesehatan international, ekonomi, dan kualitas hidup masyarakat.
Dalam artikel ini, kita akan membahas definisi, penyebab, dampak, strategi untuk mengatasi masalah ini, dan pentingnya keterlibatan international dalam memerangi resistensi antibiotik.
Definisi Resistensi Antibiotik
Resistensi antibiotik terjadi ketika mikroorganisme, seperti bakteri, virus, atau parasit, mengalami perubahan genetik yang membuat mereka kebal terhadap obat-obatan yang biasanya efektif untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme tersebut.
Akibatnya, pengobatan menjadi kurang efektif, meningkatkan risiko komplikasi dan kematian.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa resistensi antibiotik adalah salah satu ancaman terbesar terhadap kesehatan international.
Diperkiraan bahwa hingga 10 juta orang dapat meninggal setiap tahun akibat infeksi yang resisten pada tahun 2050 jika tidak ada tindakan yang diambil.
Penyebab Resistensi Antibiotik
Beberapa faktor berkontribusi pada perkembangan resistensi antibiotik:
-
Penggunaan Antibiotik Berlebihan: Salah satu penyebab utama resistensi adalah penggunaan antibiotik yang tidak tepat. Di sektor kesehatan, antibiotik sering diresepkan untuk infeksi virus, di mana mereka tidak efektif. Di sektor pertanian, penggunaan antibiotik untuk mempercepat pertumbuhan hewan juga menyumbang masalah ini.
-
Ketidakpatuhan Pasien: Banyak pasien yang tidak menyelesaikan pengobatan antibiotik sesuai dengan resep dokter. Hal ini memungkinkan bakteri yang lebih kuat dan resisten untuk bertahan dan berkembang biak.
-
Praktik Pertanian: Penggunaan antibiotik dalam peternakan untuk meningkatkan pertumbuhan hewan juga berkontribusi pada peningkatan resistensi. Residu antibiotik dalam makanan dapat menyebabkan paparan yang tidak diinginkan pada manusia, sehingga mendorong perkembangan resistensi.
-
Kualitas Layanan Kesehatan yang Buruk: Di beberapa negara, kurangnya akses ke layanan kesehatan berkualitas, termasuk pengujian dan prognosis yang tepat, menyebabkan penggunaan antibiotik yang tidak tepat.
Dampak Resistensi Antibiotik
Dampak resistensi antibiotik sangat luas dan serius:
-
Kenaikan Morbiditas dan Mortalitas: Infeksi yang sebelumnya dapat diobati dengan mudah kini menjadi lebih sulit diatasi. Ini menyebabkan peningkatan angka kematian akibat infeksi yang resisten.
-
Biaya Kesehatan yang Tinggi: Pengobatan infeksi yang resisten sering memerlukan perawatan yang lebih lama, termasuk perawatan intensif, yang berujung pada biaya kesehatan yang lebih tinggi bagi pasien dan sistem kesehatan.
-
Ancaman terhadap Prosedur Medis: Banyak prosedur medis, seperti bedah dan kemoterapi, bergantung pada antibiotik untuk mencegah infeksi. Resistensi antibiotik dapat membuat prosedur ini menjadi lebih berisiko, membahayakan keselamatan pasien.
Strategi untuk Mengatasi Resistensi Antibiotik
Untuk mengatasi masalah resistensi antibiotik, diperlukan strategi yang komprehensif:
-
Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan Antibiotik: Mengawasi dan mengendalikan penggunaan antibiotik di sektor kesehatan dan pertanian sangat penting. Ini termasuk pengembangan pedoman untuk penggunaan antibiotik yang tepat dan pelaksanaan kebijakan yang ketat.
-
Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran di kalangan masyarakat dan tenaga kesehatan tentang pentingnya penggunaan antibiotik yang bijak adalah langkah penting. Edukasi tentang efek samping dan risiko penggunaan antibiotik yang tidak tepat harus menjadi bagian dari program kesehatan masyarakat.
-
Riset dan Pengembangan: Mendorong penelitian untuk menemukan antibiotik baru dan alternatif pengobatan sangat penting. Selain itu, pengembangan vaksin untuk mencegah infeksi dapat mengurangi kebutuhan akan antibiotik.
-
Pendekatan Satu Kesehatan: Mengintegrasikan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan dalam strategi pencegahan dan pengendalian resistensi antibiotik dapat membantu mengatasi masalah ini secara lebih holistik.
Masalah resistensi antibiotik adalah tantangan international yang memerlukan kolaborasi internasional. WHO dan berbagai organisasi kesehatan lainnya telah mengembangkan rencana aksi international untuk menangani resistensi antibiotik.
Rencana ini mencakup pengembangan kebijakan, penelitian, dan program pendidikan untuk meningkatkan kesadaran di tingkat international. Negara-negara diharapkan berpartisipasi dalam upaya bersama untuk mencegah dan mengendalikan resistensi antibiotik. (Z-10)
Sumber:
- Organisasi Kesehatan Dunia. (2021). Resistensi antimikroba. SIAPA.
- O'Neill, J. (2016). Mengatasi infeksi yang resistan terhadap obat secara international: laporan akhir dan rekomendasi. Tinjauan Resistensi Antimikroba.
- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. (2020). Ancaman Resistensi Antibiotik di Amerika Serikat. CDC.
- Van Boeckel, TP, dkk. (2015). Tren international dalam penggunaan antimikroba pada makanan hewan. Prosiding Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional112(18), 5649-5654.