Wisatawan Thailand Diimbau Pertimbangkan Pergi ke Jepang Imbas Kasus Influenza

Seorang dokter di Thailand menyarankan wisatawan Thailand untuk mempertimbangkan kembali rencana perjalanan ke Jepang. Hal ini setelah meninggalnya aktris Taiwan Barbie Hsu karena influenza yang juga diperparah oleh pneumonia.
Asisten direktur Rumah Sakit Maharat Nakhon Ratchasima, Dr. Jade Boonyawongwiroj, mengatakan rata-rata 66.132 kasus baru dilaporkan setiap hari selama 144 hari terakhir, menurut Bangsa Thailand seperti diberitakan VNEXPRESS.
Ia menekankan beberapa daerah di Tokyo memiliki tingkat infeksi yang tinggi, dengan beberapa rumah sakit menolak menerima pasien kecuali mereka dalam kondisi serius.
Pos Pagi China Selatan melaporkan para ahli medis di Hong Kong juga memperingatkan individu dengan kondisi kesehatan kronis untuk menghindari bepergian ke daerah yang mengalami lonjakan kasus flu.
Institut Penyakit Menular Nasional Jepang memperkirakan bahwa dari 2 September 2024 hingga 26 Januari 2025, tercatat sekitar 9,52 juta kasus flu, menurut information yang dirilis pada 31 Januari.
Barbie Hsu, 49 tahun, yang juga dikenal sebagai Large S, meninggal dunia pada hari Minggu saat berlibur di Jepang selama liburan Tahun Baru Imlek.
Upacara kremasinya berlangsung di Jepang, dan suaminya, musisi Korea Selatan DJ Koo, diperkirakan akan membawa abunya kembali ke Taiwan pada 6 Februari, menurut TVB.
Thailand berada di peringkat keenam di antara 10 negara teratas untuk kedatangan orang asing di Jepang, dengan lebih dari 1 juta wisatawan Thailand mengunjungi negara tersebut tahun lalu.