Financial institution Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di Stage 5,75 Persen


Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan keterangan pers terkait hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (15/1/2025). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Gubernur Financial institution Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan keterangan pers terkait hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (15/1/2025). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau BI Fee pada Rapat Dewan Gubernur Financial institution Indonesia (RDG BI) Februari 2025. Dengan demikian, saat ini BI Fee tetap di stage 5,75 persen.

Selain itu, BI juga menahan suku bunga deposit facility sebesar 5,0 persen dan lending facility 6,5 persen.

“Rapat Dewan Gubernur Financial institution Indonesia pada 18 dan 19 Februari 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI Fee sebesar 5,75 persen,” ujar Gubernur Financial institution Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Rabu (19/2).

Keputusan ini konsisten dengan upaya menjaga agar perkiraan inflasi 2025 dan 2026 tetap terkendali dalam sasaran yang ditetapkan pemerintah yaitu 2,5 plus minus 1 persen.

“Stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan elementary di tengah ketidakpastian international yang masih tinggi dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Perry.

Ke depan, Financial institution Indonesia terus mencermati prospek inflasi dan pertumbuhan ekonomi dalam memanfaatkan ruang penurunan suku bunga BI Fee dengan mempertimbangkan pergerakan nilai tukar rupiah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *