Kapolda Lampung Banggakan Aksi Heroik Agus saat Kunker Komisi III DPR RI

Lampung Geh, Bandar Lampung – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) melaksanakan kunjungan kerja ke Mapolda Lampung, Jumat (21/2).
Kunjungan kerja itu disambut langsung oleh Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika bersama Kapolres jajaran se-Provinsi Lampung serta Kejati Lampung.
Adapun pertemuan tersebut membahas sejumlah isu strategis, termasuk pemberantasan narkoba, penggunaan senjata api oleh anggota kepolisian, tantangan teknologi informasi, serta pengarusutamaan peran polisi wanita (Polwan) di lingkungan Polda Lampung.
Dalam kesempatan itu, Kapolda memuji aksi heroik anggota Polda Lampung bernama Bripka Agus Simanjuntak yang berhasil menangkap pelaku curanmor.
"Nama Agus harum di Polda Lampung. Aksi heroiknya menjadi contoh nyata bahwa kepolisian bisa bertindak tegas tanpa kekerasan," katanya.
Selain itu, terkait penggunaan senjata api, Helmy menyebut pihaknya terus melakukan tes psikologi dan pengecekan amunisi secara berkala.
“Kami pastikan setiap anggota siap psychological dan teknis dalam menggunakan senpi. Ini penting karena senjata bukan sekadar alat, tetapi tanggung jawab besar,” jelasnya.
Kapolda juga menyoroti permasalahan teknologi seperti pinjaman on-line ilegal, judi on-line, dan aplikasi berbahaya.
"Persoalan teknologi ini adalah tanggung jawab bersama. Kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menindaklanjuti kasus-kasus yang merugikan masyarakat," ungkapnya.
Kemudian, Helmy juga menyoroti pengarusutamaan gender. Menurutnya, pihaknya memberikan kesempatan lebih besar kepada Polwan untuk menduduki posisi strategis.
“Kami sudah menempatkan Polwan sebagai Kapolsek dan Kapolres. Di masa depan, Polwan akan diberi tanggung jawab lebih besar, termasuk di wilayah dengan tingkat kriminalitas yang lebih tinggi," sebutnya.
Selain itu, menanggapi pertanyaan terkait informasi pembubaran Subdit 1 Narkoba, Kapolda menegaskan bahwa tidak ada pembubaran, melainkan revitalisasi.
“Subdit 1 Narkoba tidak dibubarkan. Kami melakukan revitalisasi dengan mengganti personel yang ada. Ini langkah untuk memastikan integritas dan profesionalisme tetap terjaga," kata dia.
Menurut Kapolda, hal itu dilakukan dengan tujuan untuk mencegah adanya parasit dalam tubuh kepolisian.
“Kami memilih personel baru yang sudah melalui proses overview dan pelatihan agar tetap istiqomah dalam menjalankan tugasnya,” tambahnya.
Kapolda menegaskan, pihaknya akan bertindak tegas kepada anggota yang terlibat langsung maupun atasan yang tidak melakukan pengawasan dengan baik.
“Siapa pun yang terbukti melakukan pelanggaran akan diproses secara inner sesuai tingkat kesalahannya," tegasnya.
Sementara itu, Komisi III DPR RI memberikan apresiasi kepada Kapolda Lampung atas komitmen dan upayanya dalam penegakan hukum di Provinsi Lampung.
Mereka menilai langkah-langkah revitalisasi dan inovasi yang dilakukan Polda Lampung mampu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dengan lebih baik. (Yul/Put)