SMP Mardi Waluya Pecat Pelatih-Skorsing Pebasket Usai Aksi Pemukulan di Turnamen


SMP Mardi Waluya Cibinong memberikan keterangan terkait aksi pemukulan di SDH Basketball Cup 2025, Kota Bogor. Foto: kumparan
SMP Mardi Waluya Cibinong memberikan keterangan terkait aksi pemukulan di SDH Basketball Cup 2025, Kota Bogor. Foto: kumparan

SMP Mardi Waluya Cibinong memberikan sanksi tegas terkait aksi pemukulan di Turnamen SDH Basketball Cup 2025, Kota Bogor, yang terjadi pada Senin (17/2). Aksi pemukulan terjadi saat SMP tersebut bertanding dengan SMPN 1 Kota Bogor.

Akibat peristiwa tersebut pebasket SMP Mardi Waluyo berinisial RCS (14) yang melakukan pemukulan diskorsing. Sementara pelatih berinsial SMN dipecat.

Kepala SMP Mardi Waluya, Rina Astusti, mengatakan RCS memukul pebasket lawan secara spontan. Ia mengeklaim tidak ada kesengajaan dalam aksi tersebut.

"Tidak ada (motif), tidak sengaja. Jadi memang spontanitas," kata Rina kepada wartawan, Senin (24/2).

Mediasi sudah dilakukan di Sekolah Dian Harapan sebagai penyelenggara turnamen pada Jumat (21/2). Mediasi itu melibatkan Perbasi Kota Bogor, Perbasi Kabupaten Bogor, Disdik Kota Bogor dan Disdik Kabupaten hingga orang tua. Dalam mediasi tersebut pelaku bersedia untuk diberikan sanksi tegas.

Pihak SMP Mardi Waluya juga telah menemui korban dan menyampaikan permohonan maaf. Sementara RCS diberikan sanksi skorsing selama 30 hari dan diwajibkan mengikuti program pembinaan.

Ilustrasi Basket. Foto: Pixabay
Ilustrasi Basket. Foto: Pixabay

"Program ini meliputi pelatihan emosional, psikologis, dan pembinaan karakter yang lebih mendalam untuk memastikan bahwa siswa yang bersangkutan dapat memperbaiki perilakunya," jelasnya.

Selain itu, RCS juga dikeluarkan dari tim basket. Dia juga tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler basket selama berstatus pelajar SMP Mardi Waluya.

"Apabila didapat melakukan kekerasan lain, maka yang bersangkutan akan dikeluarkan dari sekolah," kata Rina.

"Dipertimbangkan kembali untuk menerima Surat Keterangan Kelakuan Baik dari Sekolah," lanjutnya.

Sekolah juga akan memantau RCS untuk skor untuk memastikan bahwa program konstruksi berjalan.

SMP Mardi Waluya juga memecat pelatih basketnya yang berinisial SMN. Sebab sekolah menilai pelatih memiliki peran dalam membentuk perilaku siswa yang menjadi pemainnya.

"Hal ini ditempuh, karena kami percaya bahwa pelatih juga memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk psychological dan perilaku siswa di luar maupun di lapangan," tutur Rina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *