Mabes Polri Ambil Alih Kasus Anggota Ditsiber Polda Jateng Datangi Sukatani Band

Kasus pemeriksaan terhadap 4 anggota Direktorat Reserse Siber (Ditsiber) Polda Jawa Tengah yang diduga mengintimidasi pita Sukatani kini ditangani Propam Mabes Polri.
Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Artanto, mengatakan untuk hasil pemeriksaan sepenuhnya dipegang Propam Mabes Polri.
"Kalau hal tersebut (hasil pemeriksaan) bisa ditanyakan Propam Mabes Polri," kata Artanto, Kamis (27/2).
Ia menegaskan, Divpropam Polri berkomitmen untuk mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam menegakkan disiplin dan kode etik kepolisian.
"Kami memastikan bahwa setiap laporan masyarakat, terutama yang menyangkut dugaan pelanggaran etik atau penyalahgunaan kewenangan oleh anggota Polri, akan ditindaklanjuti secara profesional," jelasnya.
Pihaknya juga berjanji akan menyampaikan hasil pemeriksaan ini secara objektif kepada publik.
"Kami mengajak masyarakat untuk tetap mengedepankan fakta yang berbasis pada hasil pemeriksaan resmi. Segala bentuk masukan dan kritik tetap kami terima sebagai bagian dari upaya meningkatkan profesionalisme Polri," Kata artanto.
Sebelumnya, duo personel band ini membuat klarifikasi permohonan maaf dan menarik lagu mereka dari platform musik virtual. Klarifikasi dan permohonan maaf ini sontak mendapat respons dukungan dari masyarakat.
Polda Jawa Tengah kemudian mengakui mendatangi duo personel band Sukatani yang mempopulerkan lagu bayar bayar bayar yang memuat lirik bayar polisi.
"Iya kemarin (Kamis 20 Februari), kami melakukan klarifikasi pada Band Sukatani karena lagunya viral. Kami mendatangkan mereka hanya untuk mengetahui tujuan dari pembuatan lagu tersebut," ujar Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto, Jumat (21/2).
Namun, ia membantah polisi melakukan intervensi terhadap band tersebut. Artanto mengeklaim, pembuatan video klarifikasi yang dibuat Band Sukatani bukan permintaan mereka.
Menurutnya, video klarifikasi yang terdapat permintaan maaf merupakan inisiatif mereka untuk memberikan informasi lanjutan kepada masyarakat.
Kemudian pada Sabtu (22/2) Artanto menyebut, empat anggota Direktorat Reserse Siber (Ditsiber) Polda Jawa Tengah yang mendatangi band Sukatani bekerja secara profesional. Empat anggota itu disebut sudah bekerja sesuai tupoksinya.