Zelensky Bertemu PM Inggris Usai Debat Panas dengan Trump

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tiba di London, Inggris, Sabtu (1/3) waktu setempat usai debat panas dengan Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden JD Vance di Gedung Putih.
Kedatangan Zelensky di London disambut Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.
Para pendukung bersorak saat konvoi Zelensky memasuki Downing Side road, di mana ia dipeluk oleh Starmer dan berpose untuk difoto sebelum menuju ke dalam rumah pemimpin Inggris itu.
"Anda sangat, sangat diterima di sini di Downing Side road," kata Starmer kepada Zelensky, dikutip dari AfpMinggu (2/3).
"Dan seperti yang Anda dengar dari sorak sorai di luar, Anda mendapat dukungan penuh dari seluruh Inggris Raya, dan kami mendukung Anda bersama Ukraina selama yang diperlukan," lanjut Starmer.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Anda, rakyat Inggris Raya, atas dukungan yang begitu besar sejak awal perang ini," Jawab Zelensky.
Pertemuan keduanya digelar secara tertutup selama sekitar 75 menit, dan berpelukan lagi saat Starmer mengantar Zelensky ke mobilnya.
Zelensky juga dijadwalkan bertemu Raja Charles III pada hari Minggu.
Debat Panas dengan Trump

Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berakhir panas. Bukannya menandatangani hak mineral, Trump malah menyuruh Zelensky keluar dari Gedung Putih.
Dalam pertemuan itu, Trump didampingi juga oleh Wakil Presiden JD Vance. Saat itu, Vance menekankan pentingnya diplomasi untuk menyudahi konflik terbesar di Eropa antara Rusia dan Ukraina sejak Perang Dunia II.
Zelensky yang melipat tangannya kemudian mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak dapat dipercaya. Ia pun menuduh Vance tidak pernah berkunjung ke Ukraina.
"Diplomasi macam apa yang kamu bicarakan, JD?" kata Zelensky, dikutip dari Reuters, Sabtu (1/3).
"Saya berbicara tentang diplomasi yang akan menghentikan kerusakan di negara anda," jawab Vance.
Zelensky kemudian menyebut bahwa Trump melakukan diplomasi lunak terhadap Rusia. Ia pun meminta Trump untuk tidak berkompromi dengan pembunuh.
Menurut Trump, Zelensky tidak memiliki apa-apa untuk menghentikan peperangan dengan Rusia, Zelensky baru memiliki sesuatu jika "bergandengan tangan" dengan AS.
Dengan panasnya perdebatan antara kedua pemimpin ini, maka Ukraina dan AS gagal menandatangani perjanjian hak mineral. Trump pun mengancam akan menarik dukungan AS dari Ukraina.