Kekerasan di Suriah, Pasukan Keamanan Tewaskan 136 Minoritas Alawi


Pasukan keamanan Suriah yang baru, di kota Daara. Foto: Bakr Alkasem/AFP
Pasukan keamanan Suriah yang baru, di kota Daara. Foto: Bakr Alkasem/AFP

136 minoritas Alawi tewas dalam sebuah kekerasan yang terjadi di Suriah. Dilansir Afplaporan ini didapat dari The Syrian Observatory for Human Proper, yang menyebut setidaknya sudah 231 orang tewas pada kekerasan yang pecah sejak Kamis (6/3).

Minoritas Alawi sendiri adalah suku dari eks presiden Suriah, Bashar al-Assad. Kekerasan ini juga pecah, karena beberapa kelompok bersenjata yang dependable terhadap Al-Assad memicu kekerasan itu.

"Mereka dieksekusi oleh pasukan keamanan, di wilayah Banyas, Latakia dan Jableh," kata organisasi yang bertempat di Inggris ini.

Lembaga ini juga merilis foto-foto yang menampilkan lusinan jenazah yang berpakaian sipil ditumpuk di sebuah rumah, dengan noda darah, dan seorang perempuan yang meratap.

Afp belum bisa mengkonfirmasi kebenaran dari foto tersebut.

Sementara itu, PBB juga menyebut ada korban dari kekerasan yang terjadi di Suriah itu.

"Banyak laporan yang begitu bermasalah, juga dengan jatuhnya korban sipil," kata perwakilan PBB untuk Suriah, Geir Pedersen.

Ia menyerukan kepada semua pihak yang bertikai untuk menahan diri dari aksi-aksi serupa, yang bisa mengakibatkan destabilisasi di Suriah.

"Sekaligus menghancurkan kredibilitas transisi politik yang inklusif di Suriah," ucap Pedersen.

Setelah kekerasan pecah pada Kamis itu, pengamat menyebut ada 78 orang tewas. Setengahnya adalah pasukan keamanan, dan setengah lagi adalah kelompok bersenjata, termasuk tujuh orang sipil.

Mustafa Kneifati, pejabat keamanan di Latakia menyebut, kekerasan ini dipicu oleh para loyalis al-Assad.

"Sebuah serangan yang direncanakan dengan baik, sejumlah sisa-sisa milisi al-Assad menyerang posisi kami dan sejumlah titik penjagaan, mereka juga mengincar patroli kami di sekitar kota pesisir Jableh," kata Kneifati.

Sementara itu, saat ini, jam malam diberlakukan di beberapa kota pesisir seperti Latakia dan Tartus hingga Sabtu (8/3). Kota-kota itu merupakan kota-kota di mana banyak minoritas Alawi berasal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *