Rikwanto ke Polri: Bisa Gak, Tidak Sakiti Hati Masyarakat?

Anggota Komisi III DPR Rikwanto menyoroti adanya perubahan persepsi di masyarakat kepada kepolisian. Ada jarak yang membatasi sehingga ada persepsi negatif.
“Kalau ada polisi lewat di tengah masyarakat apa tanggapannya? Apakah menghindar, apakah memanggil polisi, ‘Pak sini gabung sama kita ngobrol’, atau malah menghindar,” kata Rikwanto dalam rapat bersama Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (18/3).
Mantan Kapolda Kalimantan Selatan salah satu faktor penyebab adanya jarak tersebut adalah masyarakat yang merasa tersakiti atas perilaku polisi.
“Satu mungkin hal yang dilupakan atau mungkin lupa yaitu jangan sekali-kali menyakiti hati masyarakat,” ujarnya.
Bisa nggak tidak menyakiti hati masyarakat?"–Anggota Komisi III Rikwanto.
Rikwanto lantas menyerukan agar polisi bisa berbenah sehingga tak ada lagi jarak antara masyarakat dengan polisi.
Ia meminta agar aparat tidak membawa urusan inside ke hadapan publik dan mendorong profesionalisme.
“Jadilah polisi pelindung pelayan pengayom masyarakat yang memang dinanti-nantikan, kehadiran polisi membawa kebahagiaan, membawa kenyamanan, membawa keindahan, polisi dirindukan."
"Untuk itu polisinya harus profesional dan akuntabel,” tutup Rikwanto.