Kemlu Sampaikan Dukacita Pada Korban Penyanderaan Kereta di Pakistan


Paramedis merawat seorang penumpang yang terluka akibat serangan militan bersenjata yang menyergap kereta di daerah pegunungan terpencil, di Mach, provinsi Balochistan barat daya pada 11 Maret 2025. Foto: Banaras KHAN / AFP
Paramedis merawat seorang penumpang yang terluka akibat serangan militan bersenjata yang menyergap kereta di daerah pegunungan terpencil, di Mach, provinsi Balochistan barat daya pada 11 Maret 2025. Foto: Banaras KHAN / AFP

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyampaikan ucapan dukanya terhadap para korban penyanderaan kereta di Pakistan. Kereta itu disandera oleh milisi BLA, yang berada di kawasan Balochistan.

Pada penyanderaan itu, 31 orang di pihak Pakistan tewas.

"Kesedihan yang mendalam yang kami sampaikan kepada para korban dan keluarga mereka, serta doa -doa yang dipulihkan oleh para korban jahat," kata Kemlu, dikutip dari akun X resmi mereka, @KemluRI, Rabu (19/3).

Dikabarkan, jumlah korban yang tewas itu terdiri dari 18 tentara dan paramiliter, 3 pegawai kereta api, dan 5 orang sipil. Lalu, 5 orang tentara tewas saat Pakistan mencoba membebaskan para sandera lewat sebuah operasi militer.

Kemlu juga mengutuk peristiwa yang mengorbankan korban sipil ini.

"Indonesia mengutuk keras serangan teroris terhadap kereta api Jaffar Specific di Pakistan," tulis Kemlu.

Sementara itu, di pihak bla ada 33 orang.

Peristiwa ini sendiri terjadi pada 11 Maret 2025. Kala itu, kereta Api Jaffar yang membawa 450-an penumpang sedang melintas di wilayah terpencil di Balochistan.

Jalur kereta itu diledakkan oleh milisi BLA, setelah terhenti, milisi yang lain turun dan menyandera kereta tersebut.

Militer Pakistan melakukan operasi sehari kemudian. Mereka harus berhati-hati melakukannya, karena para sandera dikelilingi oleh orang-orang yang membawa bom bunuh diri.

Operasi ini baru dideklarasikan selesai pada Rabu 12 Maret 2025.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *