Interupsi Anggota Komisi I di Paripurna: Cegah Israel Langgar Gencatan Senjata


Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS, Sukamta. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS, Sukamta. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan

Anggota Komisi I dari Fraksi PKS Sukamta meminta pimpinan DPR dan pemerintah untuk mencari solusi perdamaian di gencatan senjata Israel dan Palestina.

Hal tersebut dia ungkapkan saat interupsi di sidang paripurna DPR, Kamis (20/3). Ia berharap dengan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia bisa menjadi negara yang dihormati di dunia.

“Dua hari yang lalu, hari Selasa, pas pada waktu hari sahur, Israel mengkhianati gencatan senjata yang ada di Gaza, mengebom lebih dari 100 tempat dan membunuh lebih 400 orang,” kata Sukamta di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

“Di tengah situasi orang sedang berpuasa, gencatan senjata, seperti ada kesengajaan untuk membunuh secara maksimal,” imbuhnya.

Warga Palestina mengungsi dari rumah mereka setelah serangan udara Israel di Jalur Gaza, Selasa (18/3/2025). Foto: Mahmoud Issa/REUTERS
Warga Palestina mengungsi dari rumah mereka setelah serangan udara Israel di Jalur Gaza, Selasa (18/3/2025). Foto: Mahmoud Issa/REUTERS

Sukamta menilai, pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan Israel ini tak dihiraukan oleh negara-negara besar. Menurutnya, jika hal tersebut dibiarkan, akan lebih berbahaya bagi warga Gaza dan khususnya kemanusiaan.

“Ini tentu pasti akan mencederai perdamaian dunia. Oleh karena itu, kami berharap mudah-mudahan pimpinan DPR bersama pemerintah, kita terus berusaha mencari solusi,” ungkapnya.

“Kita mengajak masyarakat dunia, para pemimpin dunia, berbagai discussion board multilateral untuk mencegah Israel melakukan pelanggaran gencatan senjata berikutnya. Dan mudah-mudahan kemerdekaan bangsa Palestina segera bisa tercapai,” sambungnya.

Gencatan senjata yang ditengahi oleh Qatar, AS, dan Mesir seharusnya memasuki tahap kedua pada Maret. Berdasarkan kesepakatan itu, pasukan Israel diwajibkan mundur dari Gaza dan gencatan senjata berlanjut.

Namun, Israel justru meningkatkan serangan, termasuk melancarkan gelombang serangan udara terbesar sejak gencatan senjata terakhir pada 19 Januari. Pasalnya, Israel dan Hamas tak kunjung mencapai kesepakatan pada implementasi gencatan senjata tahap 2 ini.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan terbaru Israel pada Selasa (18/3) dini hari menewaskan lebih dari 400 orang dalam satu hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *