Kasus Penembakan 3 Polisi, Wahrul Minta Publik Kawal Peradilan Militer


Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung, Wahrul Fauzi Silalahi | Foto : Eka Febriani /Lampung Geh
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung, Wahrul Fauzi Silalahi | Foto : Eka Febriani /Lampung Geh

Lampung Geh, Bandar Lampung – Anggota DPRD Provinsi Lampung, Wahrul Fauzi Silalahi, meminta agar publik mengawal dan mengawasi proses peradilan militer terkait kasus penembakan tiga polisi di Lampung, pada Senin (17/3).

Wahrul menegaskan pentingnya transparansi dalam proses hukum mengingat insiden ini telah menghilangkan nyawa aparat yang tengah bertugas.

"Publik bisa mengawal, bisa mengawasi proses peradilan militer. Kita minta ini terbuka, lebih transparan, lebih objektif dalam proses peradilannya karena sudah menghilangkan nyawa," ujar Wahrul saat di wawancara pada Jum'at (21/3).

Kasus penembakan tiga anggota polisi di Lampung gugur dalam insiden penembakan saat penggerebekan judi sabung ayam di Karang Manik (Sign up 44), Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Approach Kanan, Lampung pada Senin (17/3).

Dalam insiden tersebut, tiga anggota kepolisian gugur, yaitu Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto (Bintara Polsek Negara Batin), dan Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta (Bintara Satreskrim Polres Approach Kanan).

Wahrul menilai, insiden ini menunjukkan bahwa praktik perjudian sabung ayam di lokasi tersebut sudah berkembang luas.

"Sabung ayam ini dari informasi di lapangan sudah besar, artinya ada pihak-pihak pemodal yang membesarkan area itu. Di lokasi juga banyak pemain dari luar daerah, berarti jaringannya sudah luas," ungkapnya.

Wahrul menambahkan, perjudian sabung ayam di lokasi tersebut bahkan sempat diviralkan sebelum kejadian.

"Berdasarkan informasi teman-teman di lapangan, sebelum acara sabung ayam ini, mereka memviralkan dan membuat undangan. Ini menunjukkan bahwa perjudian yang sudah dipertontonkan sangat barbar," jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya ketegasan aparat dalam menindak praktik perjudian ilegal.

"Kita mohon bagaimana tiap-tiap kepolisian di Polres, di Polsek, sudah bisa mendeteksi titik-titik sabung ayam di daerah masing-masing. Jangan sampai sabung ayam dibekingi oleh polisi atau TNI, karena ini yang merusak," tegasnya.

Lebih lanjut, Wahrul mengapresiasi langkah cepat Polda Lampung, Pangdam, dan Korem yang segera turun ke lokasi usai kejadian.

"Alhamdulillah, saya mengapresiasi pihak Polda, Pangdam, danrem yang sudah berkonsolidasi dengan cepat setelah kejadian. Mereka turun ke lapangan bersama-sama, ini menunjukkan kekuatan TNI dan Polri dalam menjaga situasi tetap kondusif," katanya.

Ia menyatakan, insiden ini telah menjadi perhatian nasional maka penertiban perjudian sabung ayam harus dilakukan di berbagai daerah.

"Ini sudah menjadi isu nasional, sudah ramai diperbincangkan, maka kita harus sama-sama menertibkan perjudian sabung ayam ini," pungkasnya. (Cha/Put)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *