Protes Tolak Penangkapan Wali Kota Istanbul Membesar, Erdogan Meradang


Seorang darwis berdiri di depan petugas polisi anti-huru-hara Turki selama unjuk rasa di Kota Istanbul, Minggu (23/3/2025). Foto: KEMAL ASLAN / AFP
Seorang darwis berdiri di depan petugas polisi anti-huru-hara Turki selama unjuk rasa di Kota Istanbul, Minggu (23/3/2025). Foto: KEMAL ASLAN / AFP

Massa kembali turun ke jalan di Istanbul Turki pada Senin (24/3). Mereka melanjutkan protes menolak penangkapan tokoh oposisi serta Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu.

Selama beberapa tahun terakhir Ekrem Imamoglu dipandang sebagai sosok yang mengancam kekuasaan Presiden Recep Tayip Erdogan. Dia ditangkap pada 19 Maret 2025 yang kemudian memicu demo besar yang makin meluas di 55 dari 81 provinsi Turki.

Di sejumlah tempat demo berubah menjadi kerusuhan. Penangkapan  Ekrem Imamoglu pun menuai kecaman besar dari berbagai negara dan komunitas internasional.

Petugas polisi anti huru-hara Turki menggunakan semprotan merica untuk membubarkan para pengunjuk rasa di Kota Istanbul, Minggu (23/3/2025). Foto: Yasin Akgul/AFP
Petugas polisi anti huru-hara Turki menggunakan semprotan merica untuk membubarkan para pengunjuk rasa di Kota Istanbul, Minggu (23/3/2025). Foto: Yasin Akgul/AFP

Penangkapan  Ekrem Imamoglu turut berujung penangkapan terhadap 1.130 orang selama enam hari. Mereka yang ditangkap termasuk jurnalis.

Ekrem Imamoglu ditangkap atas tuduhan korupsi dan aksi teror. Kini Ekrem Imamoglu masih mendekam di balik penjara sambil menunggu pemeriksaan.

Jabatan Wali Kota Istanbul, karena penangkapan itu, terpaksa lepas dari Ekrem Imamoglu.

Atas penangkapan itu sejak pekan lalu gelombang demo menghantam Turki. Awal pekan ini demo dimotori oleh mahasiswa yang mengancam akan memboikot kuliah di berbagai kampus ternama di ibu kota Ankara dan Istanbul.

Para pendukung Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu berkumpul di luar gedung Istanbul Metropolitan Municipality untuk memprotes penahanan Imamoglu, di Istanbul, Rabu (19/3/2025). Foto: Murad Sezer/Reuters
Para pendukung Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu berkumpul di luar gedung Istanbul Metropolitan Municipality untuk memprotes penahanan Imamoglu, di Istanbul, Rabu (19/3/2025). Foto: Murad Sezer/Reuters

Demo di Istanbul pun diwarnai aksi pengibaran bendara serta yel-yel menolak pemerintahan. Konsentrasi massa bahkan dilaporkan bergerak dari jalanan menuju pelabuhan.

Spanduk menentang Erdogan yang bertuliskan: ’Istana Milikmu, Jalanan Milik Kami,’ juga dibawa oleh massa.

Sejumlah warga yang melihat demo memberikan semangat kepada massa pengunjuk rassa.

Politikus partai oposisi CHP yang ikut demo, Ozgur Ozel, terang-terangan menentang Erdogan.

“Istana bukan pertemuan, ini tindakan perlawanan terhadap fasisme,: kata Ozel.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan pernyataan, di Budapest, Hongaria. Foto: Bernadett Szabo/REUTERS
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan pernyataan, di Budapest, Hongaria. Foto: Bernadett Szabo/REUTERS

Merespons demo Erdogan meradang. Dia menuduh oposisi sengaja memprovokasi demo di Istanbul.

“Berhenti bermain saraf bangsa,” kata Erdogan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *