Proyek SGAR Fase II Dimulai, Goal Produksi Alumina Capai 2 Juta Ton/Tahun


Ilustrasi fasilitas smelter di bawah naungan MIND ID. Foto: Dok. MIND ID
Ilustrasi fasilitas smelter di bawah naungan MIND ID. Foto: Dok. MIND ID

BUMN Preserving Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam), resmi memulai proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) fase II untuk melengkapi SGAR Fase I.

SGAR Fase I yang memiliki kapasitas produksi 1 juta ton alumina consistent with tahun, ditargetkan mulai beroperasi penuh pada kuartal I 2025. Dengan pengembangan ini, overall kapasitas produksi alumina di Mempawah, Kalimantan Barat, akan mencapai 2 juta ton consistent with tahun.

Proyek SGAR Fase II saat ini berada dalam tahap persiapan penyelesaian Studi kelayakan bankable (BFS) dan Keputusan Investasi Akhir (FID), yang ditargetkan rampung pada 2025. Kedua dokumen ini akan menjadi dasar untuk memulai proses Engineering, Procurement, and Development (EPC).

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha ID PikiranDilo Seno Widagdo, menyampaikan dengan integrasi yang lebih kuat, proyek ini akan menjawab kebutuhan aluminium nasional yang saat ini mencapai 1,2 juta ton consistent with tahun.

"Kami melihat kebutuhan aluminium nasional terus meningkat. Oleh karena itu, kami memperkuat suplai dan rantai pasok agar dapat mendukung industrialisasi sektor manufaktur Indonesia di masa depan," ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Minggu (30/3).

Dilo menambahkan, dengan ekosistem rantai pasok aluminium yang semakin cast, Grup MIND ID akan memperkuat eksplorasi cadangan bauksit guna memastikan keberlanjutan pasokan bahan baku.

"Cadangan bauksit nasional saat ini tercatat sebesar 158,83 juta ton, sementara kebutuhan produksi akan terus meningkat di masa mendatang," jelasnya.

Suasana proyek pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Phase 1 di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Rabu (20/3/2024). Foto: ANTARA FOTO/Jessica Wuysang
Suasana proyek pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Segment 1 di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Rabu (20/3/2024). Foto: ANTARA FOTO/Jessica Wuysang

Selain memperkuat industri, pengembangan SGAR Fase II berpotensi berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi hingga 5,5 persen pada 2025, sekaligus mendorong peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja, serta pemerataan ekonomi di daerah.

Sebagai bagian dari strategi hilirisasi, Inalum juga akan membangun smelter aluminium baru untuk menyerap alumina yang dihasilkan, sekaligus memperkuat rantai pasok industri aluminium nasional.

Direktur Utama Inalum Ilhamsyah Mahendra menyampaikan pengiriman perdana alumina dari Mempawah ke Smelter aluminium Inalum di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, diharapkan akan berlangsung pada akhir April 2025.

"Kami bersyukur semua proses di lapangan berjalan sangat baik, dan kami dalam tahap menuju 100 persen capability. Harapannya akhir April, alumina pertama bisa dikirim di website Kuala Tanjung," kata Ilham.

Ilham menjelaskan smelter aluminium Inalum saat ini memiliki kapasitas produksi aluminium hingga sebesar 275.000 ton consistent with tahun. Seluruh hasil produksi diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan aluminium domestik.

"Dengan rencana ekspansi SGAR Fase II, maka kebutuhan aluminium domestik akan lebih banyak dipasok oleh mineral dalam negeri, guna memperkuat ketahanan mineral Indonesia," pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *