Budi Gunawan: Evakuasi Korban Penyerangan KKB di Yahukimo Terkendala Cuaca


Menko Polkam Budi Gunawan menjawab pertanyaan wartawan saat dijumpai di kompleks Akmil, Magelang, Jateng, Rabu (26/2/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Menko Polkam Budi Gunawan menjawab pertanyaan wartawan saat dijumpai di kompleks Akmil, Magelang, Jateng, Rabu (26/2/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Para pendulang emas di space pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Sebanyak 11 orang penambang tewas dibunuh KKB.

Menko Polkam Budi Gunawan mengatakan pemerintah saat tengah melakukan evakuasi terhadap para korban. Proses evakuasi saat ini mengalami kendala karena faktor geografis dan cuaca di lokasi.

"Saat ini, fokus pemerintah adalah melakukan evakuasi para korban dan memulangkannya ke keluarga. Proses evakuasi terhambat kondisi geografis dan cuaca di lokasi," kata Budi Gunawan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/4).

Budi Gunawan mengatakan peristiwa ini menunjukkan pelaku tidak memiliki rasa kemanusiaan dan melakukan pembunuhan secara sadis.

"Aksi teror yang dilakukan membuat masyarakat ketakutan untuk beraktivitas," tuturnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan pemerintah akan terus melakukan peningkatan pengamanan di daerah-daerah rawan di Papua agar masyarakat dapat segera beraktivitas customary kembali.

"Serta meminta dukungan dari seluruh elemen masyarakat di Papua untuk tidak memberikan ruang terhadap pihak-pihak yang melakukan kekerasan di Papua," ujarnya.

Ilustrasi pembunuhan. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi pembunuhan. Foto: Shutter Inventory

Sebelumnya, Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Faizal Ramadhani, menjelaskan tragedi penyerangan terjadi pada 6 hingga 7 April 2025.

"Ya, diduga kuat menjadi korban pembunuhan oleh KKB yang menamakan dirinya sebagai Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama," kata dia dalam keterangannya, Rabu (9/4).

"Ini diperkuat dengan kesaksian salah satu korban selamat yang kini mengamankan diri di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat," sambungnya.

Para korban tewas ini mengalami luka di tubuhnya. Mulai dari bacokan, tembakan hingga akibat panah.

Selain korban tewas, juga ada korban yang selamat dan saat ini berhasil mengungsi di tempat aman.

"Sebanyak 35 orang penambang lainnya berhasil mengungsi dan kini berada dalam pengamanan aparat TNI-Polri di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat," katanya.

Selain itu, delapan orang lainnya dilaporkan terpisah dari rombongan dan belum diketahui keberadaannya. Kemudian, dua warga sipil bernama Dani dan istrinya bernama Gebi, diduga masih disandera oleh kelompok KKB.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *