Profil Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi

Perdana Menteri Kelebihan MalaysiaAbdullah Ahmad Badawi tutup usia pada Senin (14/4). Pria yang lahir pada 26 November 1939 ini adalah perdana menteri ke-5 Malaysia, yang menjabat pada 2003 hingga 2009.
Politisi kawakan ini juga 8 kali terpilih sebagai anggota Parlemen Malaysia, mewakili daerah Kepala Batas dalam 8 periode berturut-turut.
Berikut profil singkat yang dihimpun dari berbagai sumber.
Karier politik Badawi
Badawi, yang sering dipanggil 'Pak Lah' ini merintis kariernya dari bawah. Begitu lulus dari College of Malaya, Badawi bergabung dengan Malaysian Administrative dan Diplomatic Coprs atau PNS-nya Malaysia.
Badawi juga sempat menjabat sebagai Direktur Pemuda di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Ia mundur dari posisi tersebut, untuk mundur jadi anggota dewan mewakili daerah Kepala Batas.
Badawi sendiri bergabung dengan partai United Malays Nationwide Organisation (UMNO). Ia sempat menjabat sebagai presiden ke-6 UMNO.
Jadi Perdana Menteri Malaysia
Badawi dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia pada 2003. Saat kampanye, ia punya janji untuk menghilangkan korupsi di negaranya.
Ia juga mengadvokasi interpretasi Islam Hadhari, yakni kompabilitas antara Islam, ekonomi, serta pengembangangan teknologi.
Pada pemilu 2004, Badawi membawa UMNO menang telak, atas partai oposisi Pan-Malaysian Islamic Birthday celebration (PAS). Saat itu, UMNO meraih 198 dari 220 kursi parlemen.

Kemenangan ini makin istimewa, karena UMNO bisa merebut wilayah Kelantan yang jadi foundation pendukung PAS.
Badawi lalu terpilih lagi pada 2008. Kali ini koalisinya yang bernama Barisan Nasional hanya menang tipis atas oposisi mereka.
Saat terpilih untuk periode ke-2, Badawi merampingkan kabinet. Ia memotong setengah jumlah anggota kabinet dari sebelumnya.
Mundur dari Perdana Menteri
Badawi mendapatkan tekanan besar untuk mundur dari kursi perdana menteri. Tekanan itu justru datang dari partai UMNO, termasuk Mahathir Mohammad, karena kegagalannya memberikan hasil yang gemilang saat pemilu 2008.
Badawi akhirnya mengundurkan diri pada 2 April 2009, sehari kemudian, ketua perdana menteri diduduki oleh Najib Razak.
Memiliki demensia
Pada 11 September 2022, menantunya Khairy Jamaluddin yang juga bekas Menteri Kesehatan Malaysia menyebut bahwa Badawi menderita dementia. Ia tak lagi mengenali keluarganya, atau orang-orang terdekatnya.
Bahkan ia juga mengalami kesusahan untuk berkomunikasi secara efektif. Kesehatannya terus menurun. Bahkan, Badawi beberapa kali nampak menggunakan kursi roda.
Pada 2024, ia dibawa ke rumah sakit karena menderita pneumothorax secara mendadak.
Pada Senin 14 April 2025, Badawi meninggal dunia di Rumah Sakit Nationwide Center Institute, Kuala Lumpur.