Priok Macet, Sahroni Minta BUMN Perhatikan Alat Beratnya: Banyak yang Rusak

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, menyoroti soal kemacetan parah yang terjadi di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pada Rabu (16/4) malam hingga Jumat (18/4) dini hari, macet horor terjadi di sana.
Terlihat antrean truk yang mengarah ke Tanjung Priok. Truk-truk yang memuat peti kemas itu tampak tak bergerak. Titik macet lainnya di Tol Dalam Kota kawasan Jelambar Baru, Jembatan Dua Raya arah Tanjung Priok, Tubagus Angke, kawasan Kota Tua, site visitors gentle RS Atmajaya-Pluit.
Sahroni menyayangkan kemacetan ini. Menurutnya sudah terlalu parah.
"Kondisi ini sangat disayangkan karena kemacetan di Priok ini sudah terlalu parah," kata Sahroni dalam keterangannya kepada wartawan.
"Hal ini disebabkan oleh banyaknya alat angkut kontainer yang rusak di pelabuhan, ditambah juga penumpukan di terminal yang menyebabkan kemacetan di mana-mana," sambungnya.

Dia menilai polisi sudah berupaya maksimal untuk mengurai kemacetan. Namun, upaya tersebut memang tersendat karena adanya alat berat yang rusak, sehingga sulit kemacetan bisa terurai.
"Kondisi ini harus menjadi perhatian BUMN, karena kalau alat beratnya banyak yang rusak, maka putaran roda jalan ekspor-impor bisa lumpuh," kata dia.
"Ekonomi juga bisa terdampak karena pelabuhan ini merupakan salah satu akses sentral barang. Yang rugi tentunya kita semua," sambungnya.
"Karenanya saya minta perusahaan-perusahaan yang memiliki alat berat tadi agar berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk tidak menyebabkan kemacetan seperti ini lagi," lanjutnya.

Sial agar sesuai dengan barang
Kemacetan terjadi akibat antrean truk yang akan melakukan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok.
"Terjadi peningkatan arus barang peti kemas yang melakukan kegiatan receiving supply di Pelabuhan Tanjung Priok. Hal ini bersamaan dengan selesainya masa arus mudik lebaran dan pasca-pembatasan lalu lintas barang," kata Manager Humas dan Pelayanan Pelanggan PT Pelindo, M. Anwar, dalam keterangan tertulis.
Pelindo menjelaskan, kemacetan yang masih terjadi akibat meningkatnya aktivitas bongkar muat di pelabuhan.

Anwar memastikan tak ada hambatan yang terjadi akibat error sistem, baik di Gate Pelabuhan maupun di terminal peti kemas Pelabuhan Priok. Ia menyebut, kegiatan bongkar muat kapal berjalan lancar tanpa kendala.
"Salah satu titik kemacetan yaitu pada Terminal NPCT 1 dikarenakan peningkatan quantity kendaraan yang melakukan kegiatan receiving supply peti kemas. Information menunjukkan peningkatan hampir 100 persen jumlah truk yang masuk ke dalam terminal, di mana secara rata-rata jumlah yang masuk kurang dari 2.500 truk, namun hari ini mencapai di atas 4 ribu truk yang menuju NPCT 1," jelasnya.
Macet yang berlangsung mencapai 24 jam itu akhirnya benar-benar terselesaikan pada Jumat (18/4) dini hari. PT CMNP selaku pengelola Tol Wiyoto Wiyono melaporkan pada pukul 02.31 WIB ruas tol tersebut kembali lancar.