Demo Anti-Trump Kembali Terjadi di Kota-Kota Besar AS


Demonstran di Boston, Massachussets, terkait kebijakan Trump, pada Sabtu (5/4).  Foto: Joseph Prezioso / AFP
Demonstran di Boston, Massachussets, terkait kebijakan Trump, pada Sabtu (5/4). Foto: Joseph Prezioso / AFP

Ribuan demonstran kembali turun ke jalan pada Sabtu (19/4) di New York dan sejumlah kota di Amerika Serikat (AS). Ini adalah demonstrasi besar kedua, yang menolak sejumlah kebijakan Donald Trump.

Di New York, demonstran berkumpul di perpustakaan kota, membawa spanduk yang bertulis 'Tidak ada raja di Amerika'Dan'Melawan tirani'

Kebanyakan demonstran ini memprotes kebijakan Trump tentang deportasi dan migran. Mereka meneriakkan 'Tidak ada es-tidak ada ketakutan-imigran disambut di sini', mengacu pada langkah Imigrasi AS yang gencar melakukan penangkapan dan deportasi para migran.

"Kami dalam bahaya yang besar," kata Kathly Valy (73 tahun), putri seorang penyintas Holocaust. Ia membandingkan bagaimana Hitler mencapai kekuasaan sama seperti yang terjadi di AS saat ini.

"Satu-satunya perbedaan, Trump lebih bodoh daripada Hitler, atau orang-orang fasis lainnya. Ia dipermainkan, dan timnya terpecah belah," ucapnya.

Demonstrasi juga nampak di depan gerbang Gedung Putih, Washington DC, meski jumlahnya lebih sedikit daripada demo 'Lepas tangan' pada 5 April lalu.

Unjuk rasa juga terjadi di broker mobil Tesla, ini adalah simbol protes mereka terhadap kebijakan Elon Musk yang memotong anggaran sejumlah instansi pemerintahan.

Demo efisiensi pemerintahan ini digalang oleh Workforce 50501, mereka mengaku telah mengadakan 50 aksi unjuk rasa di 50 negara bagian. Mereka menyebut 400 demonstrasi lagi segera digelar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *