Titiek Soal Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional: Insyaallah Kejadian


Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) di Kompleks Parlemen, Selasa (22/4/2025). Foto: Haya Syahira/kumparan
Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) di Kompleks Parlemen, Selasa (22/4/2025). Foto: Haya Syahira/kumparan

Ketua Komisi IV DPR RI sekaligus anak Presiden ke 2 RI Soeharto, Siti Hediyati Hariyadi alias Titiek Soeharto buka suara mengenai wacana pemberian gelar pahlawan untuk ayahnya.

“Ya, alhamdulillah. Insyaallah itu kejadian. Terima kasih sebelumnya kalau memang itu terjadi,” kata Titiek saat ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa (22/4).

Titiek mengatakan pihak keluarga tidak memaksakan pemerintah untuk memberikan gelar pahlawan nasional kepada ayahnya itu. Namun, ia berterima kasih bila pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berkenan untuk memberikan gelar pahlawan.

“Iya, alhamdulillah kalau pemerintah mau berkenan untuk menganugerahkan gelar pahlawan untuk Presiden Soeharto, karena mengingat jasanya begitu besar kepada bangsa negara,” kata Titiek.

“Buat kami, keluarga, diberi gelar atau tidak diberi gelar Pak Harto adalah pahlawan buat kami. Dan saya yakin pahlawan buat berjuta-juta rakyat Indonesia yang mencintai dia,” tuturnya.

Presiden ke-2 Soeharto bersama putri sulungnya Siti Hardijanti atau Tutut menunggu kedatangan mantan perdana menteri Singapura Lee Kuan Yew di kediaman Soeharto di Jakarta, pada 26 Juli 2007. Foto: Adek Berry/AFP
Presiden ke-2 Soeharto bersama putri sulungnya Siti Hardijanti atau Tutut menunggu kedatangan mantan perdana menteri Singapura Lee Kuan Yew di kediaman Soeharto di Jakarta, pada 26 Juli 2007. Foto: Adek Berry/AFP

Sebelumnya istana juga sempat buka suara mengenai rencana penyematan gelar pahlawan untuk Soeharto yang menjadi kontroversi karena dugaan korupsi dan integritas Soeharto selama menjabat sebagai presiden.

"Jangan selalu melihat yang kurangnya, kita lihat prestasinya. Sebagaimana bapak presiden selalu menyampaikan bahwa kita itu bisa sampai di sini kan karena prestasi para pendahulu-pendahulu kita," kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/4).

"Mulai dari Bung Karno dengan segala dinamika dan permasalahan yang dihadapi masing-masing, kemudian Pak Harto, Pak Habibi, dan seterusnya, Gus Dur, Bu Mega, Pak SBY, Pak Jokowi, semua punya jasa," ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *