Kebakaran Hutan di Israel Padam, 13 Ribu Hektare Lahan Hangus

Kebakaran hutan yang terjadi dekat Yerusalem sebagian besar telah ditangani pada Kamis (1/5). Meski demikian, tim pemadam kebakaran masih berusaha menangani titik api yang tersisa.
Api yang membakar di sepanjang jalan utama Yerusalem-Tel Aviv pada Rabu (30/4) membuat penduduk harus dievakuasi dan jalan utama ditutup. Israel bahkan menyebut ini adalah kebakaran terbesar dalam satu dekade.
"Kebakaran sudah terkendali," kata pejabat senior, Shlomi Harush, dikutip dari AfpJumat (2/5).
"Hanya ada sejumlah titik api yang tersisa. Seluruh tim dikerahkan ke seluruh wilayah yang terdampak," katanya lagi. Ia memperingatkan angin kencang dapat kembali memicu api.
Di Latrun, sekitar 25 kilometer dari Yerusalem, asap terus mengepul dekat sebuah biara dan pemadam kebakaran menyiram air ke api yang membara. Penduduk juga membantu memadamkan api.

"Kami menggunakan selang air yang terhubung ke rumah-rumah dan keran kota yang dipasang di sepanjang jalan," Menurut Desa Abu Ghosh, Ahmad Ibrahim.
"Kami bertindak atas kepedulian terhadap masyarakat, mencoba menghentikan api menyebar dan membahayakan warga atau rumah mereka," katanya.
Sebelumnya, pemadam kebakaran melaporkan 163 petugas darat dan 12 pesawat telah dikerahkan untuk memadamkan api yang telah menghanguskan sekitar 13 ribu hektare lahan.
Dengan kebakaran yang sudah dikendalikan, jalan-jalan utama khususnya di jalur Yerusalem-Tel Aviv telah dibuka kembali.
"Semua rute telah dibuka kembali untuk dilewati," kata polisi dalam pernyataannya.

Penduduk yang sebelumnya dievakuasi juga telah diizinkan untuk kembali ke masing-masing rumah. Otoritas juga menginstruksikan agar warga lain yang dievakuasi dapat segera kembali ke rumah.
Kebakaran membuat acara Hari Kemerdekaan yang dijadwalkan pada Rabu malam batal. Perayaan dilanjutkan pada Kamis meski petugas pemadam kebakaran masih berusaha memadamkan api.
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir mengatakan kebakaran mungkin terjadi karena pembakaran yang disengaja.
Masa Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya telah menangkap 18 orang yang dicurigai melakukan pembakaran yang disengaja. Satu di antaranya tertangkap basah.
Meski tidak ada korban jiwa, namun kebakaran ini menyebabkan 23 orang harus mendapat perawatan karena menghirup asap dan luka bakar. 7 petugas pemadam kebakaran juga terluka.