Muhammadiyah Tetapkan Idul Adha Jatuh pada Jumat 6 Juni 2025


Sejumlah petugas bersiap menyembelih sapi kurban, di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (18/6/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sejumlah petugas bersiap menyembelih sapi kurban, di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (18/6/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 10 Zulhijah 1446 H atau Idul Adha jatuh pada Jumat 6 Juni 2025. Hal itu berdasarkan perhitungan astronomis melalui metode wujudul hilal.

Metode wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah mensyaratkan tiga kriteria kumulatif dalam menandai awal bulan kamariah.

"1 telah terjadi ijtimak (konjungsi Bulan dan Matahari), 2 ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam, dan 3 Bulan masih berada di atas ufuk saat matahari terbenam," dikutip dari laman resmi PP Muhammadiyah, Selasa (6/5).

"Jika salah satu dari kondisi ini tidak terpenuhi, bulan mencapai 30 hari," jelas PP Muhammadiyah

Umat muslim melaksanakan Salat Idul Adha 1445 H di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin (17/6/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Umat muslim melaksanakan Salat Idul Adha 1445 H di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin (17/6/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan

Berdasarkan perhitungan, pada 27 Mei 2025, ijtimak jelang Zulhijah 1446 H terjadi pukul 10:04:18 WIB.

Saat matahari terbenam di Yogyakarta, tinggi Bulan mencapai +01° 27’ 07”, menegaskan bahwa hilal telah wujud.

"Di seluruh wilayah Indonesia, bulan juga berada di atas ufuk, memastikan 1 Zulhijah 1446 H dimulai pada 28 Mei 2025," jelas PP Muhammadiyah.

Jaringan hari yang penting juga telah ditetapkan untuk Hari Arafat (9 Zulhijah) untuk jatuh pada hari Kamis 5 Juni, di mana jutaan Muslim di Tanah Suci dan seluruh dunia akan menjalani Wukuf, puncak ziarah yang penuh dengan refleksi religious.

Pada tahun 1447 H, Muhammadiyah mengadopsi Kalender Hijriah International Tunggal (KHGT) berdasarkan Keputusan Nomor 86/KEP/I.0/B/2025.

Langkah ini menunjukkan komitmen Muhammadiyah untuk menyatukan umat Islam dalam kerangka kalender yang lebih terpadu, sekaligus menjembatani tradisi dengan perkembangan zaman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *